Assalamualaikum

Saya selalu seneng kalau temen-temen saya yang bukan beauty blogger atau beauty enthusiast tuh mulai pengen pakai skincare. Rasanya seneng, karena temen-temen saya udah mulai memperhatikan kondisi kulitnya. Beberapa kali mereka tanya ke saya kira-kira rekomendasi skincare apa yang bagus. PR banget rasanya buat bisa jawab pertanyaan itu. Soalnya, tipe kulit setiap individu itu berbeda dan skincare pun mungkin akan bereaksi berbeda pula. Saya lebih seneng buat mengajak mereka buat "yuk kita belajar bareng aja". Biar tau sekiranya skincare apa aja yang dibutuhin sama kulit kita masing-masing.

Ngomong-ngomong soal memahami skincare, ternyata masih banyak juga teman-teman saya yang menelan mentah-mentah info skincare yang di-share sama influencer dengan ratusan ribu follower. Bukan berati info atau tips yang dibagikan tadi salah, tapi bisa jadi kurang tepat atau tidak sesuai sama sensitifitas kulit wajah. Bisa jadi juga tips tadi hanyalah mitos aja, atau juga penggunaannya yang kurang pas. Contoh pemakaian cuka apel, scrub pakai baking soda, mineral oil, produk-produk anti paraben, dan banyak lagi.

Kebetulan, kemarin ini saya ikutan Ngopi Cantik Beautiesquad #7 yang membahas soal mitos-mitos yang tersebar di internet seputar skincare. Kebetulan lagi, yang jadi narasumbernya adalah Mia dari insommia.net. Wah, akutuh selalu nyimak kalo Mia lagi bahas skincare di stories-nya. Dia ini blogger yang cukup kritis dan rajin ngulik skincare yang lagi hype. Saya udah rangkum inti dari Ngopi Cantik kemarin, dan akan saya bagikan juga ke temen-temen semua biar kita bisa sama-sama ngerti.

Klaim kosmetik alami tanpa bahan kimia

Dari awal saya emang udah ngerutkan dahi kalau baca klaim dari sebuah brand skincare yang menyebutkan kalau dia ini alami tanpa bahan kimia. Coba dicek deh dibelakang kemasan skincare-nya, pasti ada deretan ingredient produknya kan. Nah, setiap dari kandungan itu punya nama kimianya. Misal air/aqua/water, sebutan dalam ilmu kimia adalah H20. Jadi apakah benar-benar tanpa bahan kimia?

Ada juga yang saking hati-hatinya, dia selalu menggunakan produk alami atau natural. Perlu dipahami sebelumnya, yang namanya produk skincare yang beredar itu udah melewati banyak tes dan pastinya harus dipastikan keamanannya. Sebagai contoh Mia menyebutkan, titanium dioxide dan zinc oxide adalah dua sunscreen agent. Kedua bahan ini juga diproduksi oleh alam dan tentunya terkesan lebih alami, tapi justru malah tidak bisa digunakan sebagai skincare. Soalnya mereka bisa berubah menjadi racun apabila digunakan sebagai bahan skincare. Maka dari itu, titanium dioxide dan zinc oxide sintetis yang diproduksi di pabrik sudah dibuat sedemikian rupa sehingga lebih aman digunakan dalam produk suncreen kita.

Jadi, Paraben aman kah?

Ini lumayan hangat nih, orang-orang masih banyak yang mencoba menghindari paraben. Menurut Mia, paraben adalah pengawet yang paling aman sejauh ini. Sangat sedikit ditemukan kasus alergi atau kasus besar yang disebabkan oleh penggunaan produk berparaben. Pada awalnya kasus soal paraben ini disebabkan oleh media yang menggebar-gemborkan paraben sebagai penyebab kaknker payudara dan ketidakmampuan wanita melakukan reproduksi. Hal itu meruak setelah adanya penelitian di tahun 2004 soal kanker payudara, yang menemukan paraben di dalam jaringan payudara pengidap kanker tadi. Padahal, ditemuan tersebut hanya sedikit sekali paraben yang berhasil dianalisa. Kalau diibaratkan tuh hanya sedikit sekali, seperti sejumput pasir di gurun sahara.

Di Indonesia sendiri sekarang banyak produsen yang lebih menggunakan phenoxyethanol, yang sebenarnya sudah mendapat catatan merah dan dilarang dibeberapa negara karena memiliki kemungkinan alergi lebih besar ketimbang paraben.

Mineral Oil bikin jerawat! 

Eits, belum tentu. Mineral oil dan juga petrolatum adalah kandungan yang terbentuk dari hidrokarbon dan tentunya aman. Mineral oil dan petrolatum yang ada didalam kandungan skincare, berasal dari petroleum yang merupakan cairan yang ditemukan dibawah batu sedimen. Bahan tersebut distilasi sehingga bisa digunakan untuk bahan skincare. Bahkan jika diproses dengan purifikasi terbaik, kedua bahan tadi nggak akan bikin pori-pori kamu tersumbat. Jadi ketika temen-temen menggunakan sebuah skincare yang mengandung mineral oil dan petrolatum kemudian muncul komedo atau jerawat, bisa jadi sejak awal memang sudah tersumbat dan atau kurang bersih dalam proses cleansing. Penyebab lainnya bisa juga karena produsen menggunakan bahan mineral oil dan petrolatum yang berkualitas rendah.

Skincareku ada emasnya!

Belakangan memang lagi ramai skincare yang mengandung partikel emas. Tapi, apakah benar-benar efektif untuk anti aging?. Menurut Mia, sejauh ini belum banyak ditemukan penelitian yang berhasil membuktikan kalau kandungan nano gold bisa dalam skincare bisa bermanfaat sebagai anti aging. Menurut Mia, unsur metal dalam skincare yang Mia yakini beneran bisa dipercaya adalah kandungan copper-peptide. Soalnya Mia udah banyak membaca riset yang memang membuktikan kalau peptide adalah kandungan yang cukup menjanjikan di range skincare anti aging.

Tips menganalisa sebuah bahan itu adalah skincare atau obat

Mia kasih tips menarik nih. Jadi sebuah bahan bisa dikategorikan sebagai skincare dan atau sudah berbentuk obat. Sederhananya, apabila berat molekul sebuah bahan berada dibawah kisaran 500, maka dia dikatakan sebagai obat. Sedangkan jika berat molekulnya berada diatas 500, berati dia skincare. Contoh salicylic acid, molekulnya berada dikisaran seratusan. Maka dari itu, salicylic acid sifatnya adalah sebagai obat. Maka disarankan untuk tidak digunakan sama ibu hamil. Lalu collagen berat molekulnya berada dikisaran 80-12 kD, itu artinya molekulknya kurang lebih ada dikisaran puluhan ribu. Makanya sifatnya sebagai skincare. Menurut Mia, collagen kurang benar-benar efektif jika dikatakan sebagai anti aging, karena molekulnya yang tidak bisa menembus lapisan kulit. Retinol berat molekulnya berada dikisaran 200, artinya benar dia bisa berfungsi sebagai anti aging dan bersifat sebagai obat.

Nah itu tadi lima topik yang Mia sampaikan di Ngopi Cantik kemaren ini. Kalau mau tau lebih banyak, coba deh temenan sama Mia dan baca semua isi blognya. Gampangnya sih follow instagram Mia aja. Meskipun dia ini super shybuk, dia masih nyempetin kok buat cerita soal hasil kulik-an dia di dunia per-skincare-an hihi.

Semoga tulisan saya kali ini bisa membantu buat temen-temen yang lagi pengen tau banyak soal skincare. Terimakasih udah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia.

Dadaahh.

Assalamualaikum,

Hai sobat-sobat bergembira semuanya. Kali ini aku mau cerita soal tiga produk dari satu brand yang terlihat baru, padahal sebenernya udah cukup lama ada di pasaran. Namanya Sulamit Cosmetics. Beberapa tahun lalu, saya sempet baca beberapa temen blogger menuliskan review soal brand Sulamit ini. Awalnya saya ragu tuh pas baca review-nya, apakah ini Sulamit Cosmetics ini aman apa nggak. Soalnya waktu itu saya benar-benar merasa asing sama namanya. Ternyata usut punya usut, Sulamit Cosmetics ini adalah brand lokal yang udah bersertifikat nomor BPOM. Jadi bisa dibilang Sulamit Cosmetics ini aman. Terus sekitar setahun yang lalu juga, Beautiesquad berkolaborasi sama brand Sulamit untuk review beberapa produk mereka. Waktu itu masih jaman Sulamit dengan logo yang lama, dengan warna bernuansa pink dan berlogo alat musik.

Nah, tahun ini Beautiesquad juga kembali kolaborasi sama brand Sulamit, buat nulis review dari tiga produk terbaru mereka. Kebetulan saya dapet kesempatan nih buat ikutan nyobain tiga produk terbaru dari Sulamit Cosmetics. Dan kebetulan lagi, kalau brand ini sedang melakukan rebranding dengan konsep dan logo baru yang bisa dibilang lebih kekinian. Selain itu, Sulamit Cosmetics sekarang sudah ada logo halalnya, yay. Produk yang saya dapet itu ada Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes, Smart Stay Matte FInish Lippaint, Smart Stay Velvet Lip Last.

Berhubung ada tiga produk yang saya omongin nih, jadi mendingan langsung aja saya jemberengin ya gimana pengalaman saya menggunakan tiga produk ini.

Rp 48.000,-

Kemasan Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes ini bikin saya pangling sama Sulamit. Soalnya masih agak kebayang sama nuansa warna pink yang jaman dulu itu. Bulu mata palsu ini dikemas dalam kemasan box yang berwarna-warni dan terlihat transparan di bagian depan. Dalam satu box ini terdiri dari 3 pasang bulu mata palsu.

Sejujurnya saya itu bisa dibilang new comer dalam dunia per-bulu-mata-palsu-an ini. Saya punya banyak stok bulu mata palsu, tapi bisa dihitung pakai satu jari saja berapa kali saya pakai bulu mata palsu. Sebenernya enak sih pakai bulu mata palsu, karena bisa bikin mata terlihat tambah hidup. Tapi buat saya, penting banget buat nemu bulu mata yang beneran “saya banget”. Kenapa “saya banget”, soalnya ya karena saya masih pemula pakai bulu mata palsu, jadi butuh bulu mata palsu yang natural. Pas ketemu sama si Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes ini, saya jadi bersemangat. Bisa dilihat sendiri kan ini dia bulu mata palsunya terlihat natural dan cocok buat yang masih malu-malu macam saya.

Bulu mata palsunya tipis dan pendek, tapi ketika dipakai si Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes ini tetap bisa bikin bulu mata terlihat penuh. Potongan panjang bulu matanya dari sudut dalam mata sampai sudut luar mata juga pas, pendek kemudian memanjang dibagian ujung luar. Tulang bulu mata palsunya juga bening, jadi nggak akan begitu terlihat ketika dipakai. Panjang tulang bulu mata palsunya ini dimata saya bisa dibilang pas. Tidak perlu dipotong dibagian ujung luarnya. Sejujurnya saya cukup puas sama bulu mata palsu Sulamit ini.

Kalau ngomongin bulu mata palsu, menurut saya paling penting adalah bahas kenyamanan. Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes ini ketika dipakai di mata saya, tidak terasa berat dan mudah diatur. Menurut saya, bulu mata palsu ini ketika dipakai juga nggak bikin mata terlihat turun. Kadang kan suka ada tuh, pakai bulu mata palsu tapi malah bikin mata terlihat turun dan mengantuk.

Saya kurang tau sih si Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes ini ada berapa jenis, tapi saya cukup suka sama yang nomor 02 ini. Menurut saya bulu mata Sulamit nomor 02 ini adalah bulu mata palsu yang cocok untuk sehari-hari. Saya jadi penasaran semisal ada model lain yang dipunya sama Sulamit Cosmetics.

Netto 4.5g/Rp 135.000,-

Kemasan Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint

Kemasan dari lippaint Sulamit ini dikemas dalam tabung doff mika yang tebal dan transparan. Tutupnya berwarna broken white dengan nuansa shimmer metallic lembut. Sebenernya dipalstik segelnya udah dilengkapi saya ingredient, nomor, dan keterangan produk lainnya. Tapi berhubung ditulisnya dibagian segel plastiknya, jadi tulisannya nggak terbaca dan cepet hilang pas dibuka. Memang lebih hemat sih ya kalo produk dikemas cuma pakai plastik segel. Tapi kalau ingredient dan keterangan produknya ada disegel plastiknya ya bakal hilang nggak kebaca. Untung aja nomor POM dan nomor kode Expired dari Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint ini ada dikemasan botolnya, jadi nggak akan hilang atau lupa kapan expired dari lippaint ini.

Handle lippaint-nya pendek, tapi cukup nyaman buat mengaplikasikan produk ke bibir. Bulu aplikatornya juga lembut dan nyaman dibibir. Bentuk aplikatornya juga panjang pipih, jadi bisa enak pas mengaplikasikan lippaint-nya di bagian garis dan sudut bibir.

Aroma, Tekstur dan Pigmentasi Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint

Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint ini punya aroma yang manis seperti cake. Aromanya juga cukup terasa ketika saya membuka kemasan botolnya. Meskipun begitu, aromanya masih terasa nyaman di bibir saya. Tapi ketika diaplikasikan, wanginya sudah memudar kok. Teskturnya tidak begitu creamy, tapi juga nggak begitu encer. Kalau dari segi teksturnya sih cukup nyaman ketika diaplikasikan ke bibir.

Saya dapet yang shade Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint Stay Bright. Warnanya cenderung peachy pink. Buat kulit saya yang sawo matang ini, warna ini agak terlalu muda. Menurut saya, warna ini lebih cocok buat yang punya kulit cerah. Memang sih, beberapa saat setelah diaplikasikan warnanya akan menggelap atau teroksidasi. Tapi tetap saja agak kurang cocok sama warna kulit saya. Jatuhnya terlalu terang dan pucat.

satu layer Sulamit Lippaint

Soal pigmentasi, saya agak ada catatan sedikit nih buat Sulamit. Warnanya memang pigmented, tapi daya tutupnya menurut saya agak rendah. Saya pakai di bibir saya satu layer, warnanya belum bisa menutup warna gelap di bibir saya. Daya tutupnya lebih cenderung sheer. Bahkan ketika saya coba untuk meratakan warnanya pun agak kesulitan. Memang sih bisa ditambah beberapa layer buat bisa menutup seluruh warna bibir. Tapi, harus banget menunggu layer sebelumnya matte dulu baru bisa ditambahkan satu layer lagi. Saya akhrinya bisa menutup seluruh warna bibir saya dengan tiga layer. Tapi agaknya bibir jadi terasa kurang nyaman dan patchy. Biasanya saya akali dengan mencapurkannya dengan lipgloss supaya patchy-nya tidak terlalu terlihat.

Daya tahan Sulamit Smart Stay Matte Finish Lippaint

Daya tahannya menurut saya cukup standar lah. Seperti lipcream matte kebanyakan, lippaint ini akan hilang dibagian tengahnya kalau dipakai untuk makan terutama makanan yang berminyak. Apalagi kalau saya mencapurkannya sama lipgloss, akan lebih cepet hilangnya. Kalau bisa bakoh kokoh nggak makan apa-apa seharian, ya pasti akan awet gincunya tanpa perlu retouch. Tapi apa nggak ngelih? Gampang saja sih, kalo laper ya makan, kalo ilang ya retouch aja.

Saran saya sih, wajib banget temen-temen buat pakai lipbalm dan scrub dulu bibirnya sebelum pakai Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint ini. Kalau ada pecah-pecah atau kulit mati dibibirnya pas mau pakai Sulamit Smart Stay Matte FInish Lippaint, hasilnya bakalan kurang bagus dan patchy.

Netto : 3.5g/Rp 110.000,-

Kemasan Sulamit Smart Stay Velvet Lip Last

Sulamit Smart Stay Velvet Lip Last ini adalah lipstik klasik yang dikemas dalam tabung bentuk bullet stik gitu. Rasanya udah lama banget saya nggak dapet gincu model begini. Dikemas dalam tabung plastik yang ringan dengan warna kombinasi biru dan silver. Keterangan produknya semua ada di segel plastiknya, sama kayak si lippaint sebelumnya. Tapi untung aja nomor expired dan nomor POM ada dikemasan tabungnya.

Aroma, Teksur, dan Pigmentasi Sulamit Smart Stay Velvet Lip Last

Aroma yang cukup menyengat tercium ketika saya buka lipstik ini. Aromanya seperti bubble gum yang terasa manis. Tapi tenang aja, kalo pas udah diaplikasikan nanti udah ilang kok aromanya. Teksturnya buttery dan terasa moisturizing di bibir. Terasa lebih nyaman ketimbang yang lippaint. Kalau dari namanya yang velvet, saya lebih merasa kalau lipstik ini punya hasil akhir seperti satin ketimbang velvet. Terlihat masih ada glossy di bibir dan tidak terlihat velvety sama sekali.

Pigmentasinya juga lebih bagus daripada lippaint yang saya punya diatas tadi. Butuh dua kali pulas sampai dia bisa menutup warna asli bibir saya. Memang nggak full cover banget, tapi jauh lebih menutup dan jauh lebih nyaman. Warna yang saya punya ini adalah Stay Lovely. Lipstiknya berwarna pink ,dan ketika diaplikasikan ke bibir saya terlihat agak neon dan “barbie”. Heheu, tentu saya bakalan memilih warna lain untuk dipakai ketimbang warna ini. Warna ini memang bikin wajah terlihat cerah, tapi bukan tipe warna pink yang “saya banget”.

Daya tahan Sulamit Smart Stay Velvet Lip Last

Lipstik dengan tipe seperti ini biasanya tidak tahan lama. Betul memang, Sulamit Smart Stay Velvet Lip Last ini akan pudar ketika dipakai untuk makan dan akan meninggalkan noda kalau dipakai untuk minum. Kalau dipakai buat ncun-ncunan, ya pasti bakalan belepotan dan gabres dimana-mana. Jangan ya, jangan. Nanti ya, nanti kalau sudah besar.

Kalau diminta memilih antara lipstik ini atau lippaint tadi, saya akan lebih memilih lipstik ini dari segi kenyamanan. Tapi kalau dari segi warna, saya akan pilih yang lippaint shade stay bright. Soalnya si lippaint shade stay birght masih bisa diakali dengan dicampurkan sama lipgloss. Hasilnya jauh lebih moisturizing dan lebih apik. Ai cerita kemarin, katanya warna gelap dari Sulamit Lippaint hasil akhirnya jauh lebih bagus ketimbang warna mudanya seperti shade yang saya punya ini. Nggak tau kenapa, beberapa lip cream lokal agak kurang sempurna meracik formula untuk warna mudanya. Semoga aja kedepannya lip cream Sulamit bisa jauh lebih bagus yak.

Dari ketika produk Sulamit Cosmetics yang saya punya ini, udah ketebak dong favorit saya yang mana. Yap, saya paling suka sama produk bulu mata palsunya. Bulu mata palsunya ini jauh lebih terpakai dan beneran bisa saya gunakan lagi kedepannya. Kedua produk lainnya, mungkin butuh campuran lain biar bisa saya pakai lagi. Misal saya mix dengan lipgloss atau sama warna lipstik lain.

Website : www.sulamit.co.id

Instagram : www.instagram.com/sulamitcosmetics

Shopee : www.shopee.co.id/sulamit.cosmetics

Nah itu adi, cerita saya soal ketia produk Sulamit Cosmetics yang saya punya. Semoga cerita saya kali ini beneran bisa membantu buat teman-teman semua. Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia :)

Dadaah.

Assalamualaikum

Duh, saya tuh sebenernya bingung ya kalo suruh cerita begini. Jadi saya nih suka banget makeup, saya kudu tampil cantik paripurna setiap waktu. Kudu banget, orang tuh selalu tersanjung-sanjung gitu kalo liat saya. Kalo sampe nggak, saya biasanya langsung alergi. Batuk!

Kali ini saya lagi baik, mau share makeup keseharian saya yang paripurna. Saya juga bakalan kasih tau rahasia adonan apa aja yang saya pake buat bikin makeup sehari-hari saya. Literally sehari-hari dan setiap waktu. Saya bangun tidur ya gini makeupnya, saya sarapan, abis itu leyeh-leyeh di rumah, jalan ke private mall, abis itu belajar, makeup saya ya kayak gini. Saya nggak pakai makeup cuma pas mandi sama wudhu doang. Sebelum wudhu makeup dihapus, setelah wudhu pakai makeup full lagi. Yah, gimana dong, biar gini-gini ibadah nomer satu kan. Mungkin kalo bisa dikasih backsound, lagunya Bella Sophie - Rejeki Anak Soleh.

Makanya buat saya, nyetok makeup itu penting. Satu botol foundie itu buat saya cuma cukup seminggu, loose powder buat saya paling lama dua minggu lah udah habis. Saya nggak tanggung-tanggung nyetok produk makeup saya, ada tuh ruangan khusus di rumah yang isinya semua stok makeup saya. Full pakai AC plus penyedot bakteri, kuman dan segala kotoran hina dina duniawi.

Cuss ah, saya mau kasih tau makeup apa yang saya selalu pakai setiap hari. Setiap hari saya pakai foundation khusus yang didesain cuma sesuai sama skintone saya. Udah otomatis menyesuaikan langsung gitu. Misal kulit saya lagi tan karena sun bathing di pinggir kali, dia akan otomatis jadi menggelap. Misal saya kulitnya lagi putih banget karena habis semedi di goa, dia juga akan otomatis menyesuaikan. Parah deh ini foundie, saya udah nyetok lima kontainer deh.

Buat eye makeup-nya saya cuma pakai 3 warna aja, khusus buat bagian kelopak matanya saya pesen eyeshadow powder coklat yang istimewa. Didalemnya udah ada shimmer halusnya yang berwarna hijau. Warna hijaunya ini bukan dari batu berlian, tapi dari batu akik simbah-simbah yang udah dipakai dari jutaan purnama. Makanya kilauannya tuh mematikan. Bagian inner corne, saya pakai glitter yang terbuat dari emas yang diolah sedemikian rupa, sampe bisa dimakan. Eh dijadiin eyeshadow maksudnya saya. Duh monmaap, saya lagi laper.

Buat perona pipinya saya pakai blush on yang terbuat dari kembang terompet yang dipetik dari gunung Jayawijaya. Diolah sedemikian sampe bisa jadi perona pipi yang natural. Kalau highlighternya, saya pakai dari serpihan cangkang kerang dari lautan, tepatnya dibawah segitiga bermuda. Saya punya agen pasukan khusus buat menangkap tuh kerang.

Masuk ke lipgloss, saya pakai yang simple aja sih. Saya pakai air mata macan asia yang diolah dan dikentalkan menjadi lipgloss dan foilaa. Biar gini-gini saya penyayang binatang, saya nggak menyiksa binatang buat dapet air matanya. Tapi saya ajak dia nonton bareng film Azab Wanita Sombong yang Meninggal Terinjak Semut, trus dia nangis deh. Masalah kelar.

Dah ah, saya capek ngomong. Iya dong saya kan pakai gadget terbaru. Udah nggak nyaman ngetik pake tangan sampe pegel. Kalo saya sih, cuma tinggal ngomong doang sambel merem melek, nanti gadget saya ini uda langsung ngetik sendiri.

Sumpah saya geli baca tulisan saya sendiri.

Disclaimer, semua tulisan saya diatas tadi adalah bohong semata. Isinya hanya untuk hiburan saja, kalau tidak terhibur tidak apa-apa cuma saya akan cubit pelipisnya kalo kalian nggak ketawa. Ocehan saya diatas hanyalah omong kosong aja. Wong saya aja bikin makeup-nya aja pakai daster isishh.

Makeup ini adalah hasil kolaborasi dengan teman-teman Beautiesquad yang temanya adalah Crazy Rich Asian. Saya aslinya bingung meh bikin makeup kek mana, jadi saya bikin aja ke-crazy-annya lewat blogpostnya.

Produk yang saya pakai :

Wajah

Loreal Infallible Pro Matte shade 105 Natural Beige

Marcks Loose Powder Creme

Pixy Cosmetics Highligh and Shadow

Make Over Rich Glow Face Highlighter

Catrice Mono Eyeshadow shade Peachahontas

Mata

Fanbo Eyebrow Pencsil shade Black

Face2Face Eyeshadow Booster

Ranee Eyeshadow Refill nomor 07

Sariayu Eyeshadow Kit J-01

Ranee Eyeshadow Powder 05

Ranee Eyeshadow Powder 12

Sulamit Twinkle Twin Faux Eyelashes

Purbasari Mascara

Purbasari Eyeliner Spidol

Bibir

Sulamit Matte Finish Lippaint shade Stay Bright

Looke Holy Lip Polish shade Luna

Dah, itu aja adonan saya yang murah meriah. Semoga tulisan saya kali ini ada faedahnya sedikit lah yak. Oh iya, temen saya juga bikin nih makeup collab sama Beautiesquad juga, makeup Ika Devita ini ciamik paraahh. Cuss deh cek hasil makeup-nya yak.

Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia.

DaadaahT

Assalamualaikum,

QL Lipcream Matte adalah salah satu produk lipcream lokal yang jadi favorit saya. Selain karena lokal dan harganya yang tentunya mursida a.k.a murah, tesktur dari lipcream QL Cosmetics ini yang jadi favorit saya. Saya dulu udah pernah bikin review all shade QL Lipcream Matte dari nomor 22 sampai nomor 29. Buat tau detilnya kenapa saya bisa sesuka itu sama tekstur lipcream ini bisa dibaca di sana. Nah kemaren ini QL Cosmetics meluncurkan beberapa warna baru dan dibuat dalam satu box special edition untuk warna nude series. Seru juga nih buat yang suka pakai gincu dengan nuansa warna nude, jadi bisa beli satu pack dan bisa dipakai ganti-gantian.

harga QL Lipcream Matte Rp 34.000/pcs

Meskipun judulnya nude series, nyatanya ada satu nomor yang berwarna bold kalau saya pakai. Mungkin maksudnya nude series ini untuk semua skintone, dari yang punya skintone paling cerah sampai yang paling gelap punya warna nude yang cocok di satu pack lipcream ini. Dalam satu pack lipcream ini ada 6 shade dan empat diantaranya adalah warna baru yang saya maksud tadi. Berhubung saya udah pernah nulis juga review dari QL Lipcream Matte dari shade yang sebelumnya, blogpost kali ini saya cuma akan bercerita soal apakah ada perbedaan konsitensi produknya dan warna-warna baru yang ada pack ini.

QL Lipcream Matte Nude Series ini dikemas dalam satu dos pack berwarna hitam doff. Dibagian belakang box udah lengkap sama informasi seputar produk yang ada didalamnya. Mulai dari ingredient produk, nomor BPOM, dan nama shade lipcream yang ada dalam satu pack ini. Kalau dari kemasan botol lipcream-nya masih sama dengan yang sebelumnya. Dikemas dalam botol mika yang yang kokoh dan transparan dibagian bawahnya.

Tekstur QL Lipcream Matte Nude Series ini masih sama dengan shade yang sebelumnya. Teksturnya lebih cair dari lipcream kebanyakan yang ada di pasaran. Teksturnya yang cair ini yang jadi favorit saya, karena ketika diaplikasikan ke bibir jadi terasa lebih ringan. Bibir juga nggak terasa dicengkeram. Pernah satu waktu saya tuh pagi pakai lipcream ini, critanya mau tes ketahanan dari si lipcream. Lah sampe siang tuh saya lupa kalau lagi pake lipcream. Saking ringannya di bibir, gitu loh.

Tapi ada sedikit catatan buat yang punya bibir mudah kering, harus banget pakai lip balm dan juga scrub bibir biar kulit matinya keangkat. Soalnya kalau ada bibir kering gitu, QL Lipcream Matte ini bisa jadi patchy dan jadi kurang cantik gitu. Kurang bikin gumun orang yang lihat. Kalau merasa males pakai lipbalm sebelum pakai lipcream, bisa juga pakainya tuh dimalam hari sebelum tidur. Jadi pagi harinya bibir udah lembab dan membel-membel saking lembabnya, waaoow.

Aku udah edit sedemikian rupa supaya warna menyerupai aslinya. Tapi perbedaan warna tergantung settingan saturasi layar.

Seperti yang sudah saya bilang tadi kalau QL Lipcream Matte Nude Series ini ada empat warna baru dan dua warna lama. Dua warna lama yang masuk ke nude series ini adalah nomer 24 Nudy Classic dan 25 Nude Brown. Warna 24 Nudy Classic ini lebih cenderung seperti percampuran warna peach, coklat dan orange. Sedangkan warna 25 Nude Brown ini mirip sama nomor 24 Nudy Classic, tapi satu tone lebih gelap dan dominan warna orange-nya.

Buat semua swatch warnanya bisa dilihat divideo di bawah ini ya~ ada bonus tips bikin lipcream cepet nge-set loh. Jangan lupa subscribe, ea.

QL Lipcream Matte 30 Choco Candy - shade Choco Candy ini adalah shade paling tua yang ada di nude series ini. Warnanya coklat tua tanpa campuran orange, dan menurut saya cenderung cooltone. Shade ini terlihat bold ketika saya pakai. Menurut saya matte finish dari Choco Candy ini yang paling apik dari dari ke enam warna nude series QL Lipcream. Pigmentasinya bagus dan bisa langsung menutup warna asli bibir.

QL Lipcream Matte 31 Sweet Peach - shade sweet peach ini warnanya sama kayak nama shadenya. Berwarna peach dengan campuran warna pink yang lebih dominan. Warnanya kelihatan manis dan segar gitu kalau dipakai. Sayangnya di bibir saya, shade ini agak kurang bisa menutup warna gelap bibir kalau cuma satu layer aja. Saya butuh dua layer sampai bisa menutup warna gelap bibir.

QL Lipcream Matte 32 Warm Nude - shade warm nude ini adalah warna nude yang terlihat cukup pucat di bibir saya. Menurut saya warnanya pinkish nude dan bisa dijadikan base buat bikin ombre lips.

QL Lipcream MAtte 33 Prime Rose - shade prime rose ini juga pinkish nude yang satu tone lebih tua dari yang shade 32. Tapi dari segi pigmentasi dan coverage-nya, shade 33 prime rose ini jauh lebih bagus daripada shade 31 dan 32.

Performa QL Lipcream Matte Nude Series

Kalau dari segi perfomanya, menurut saya masih sama dengan shade pendahulunya. Cukup awet untuk dipakai seharian. Untuk makan dan minum berminyak dan berkuah panas, lipcream ini akan pudar dibagian tengahnya. Tapi lipcream ini cukup kissproof dan transferproof. Asalkan nggak dipakai buat ncun yang brutal, dia masih stay di bibir dengan apik.

Yang saya notice dari warna terbaru QL Lipcream Matte Nude Series ini, menurut saya warna-warna gelapnya finish-nya masih lebih bagus daripada warna mudanya. Shade 25, 30, dan 33, coverage lipcream-nya lebih merata. Warna muda seperti shade 32 dan 31, warna nude-nya kurang menutup warna asli bibir saya yang gelap. Selain itu kedua warna itu terlihat agak pacthy di bibir saya. Sedangkan untuk shade 24, menurut saya ada di tengah-tengah lah. Warna terfavorit saya dari segi pigmentasi, coverage dan daya tahannya adalah nomer 30. Sama seperti review QL Lipcream Matte all shade sebelumnya, saya juga lebih suka warna-warna boldnya.

Secara keseluruhan, rasanya QL Lipcream Matte Nude Series ini cukup bisa memuaskan semua pecinta gincu dengan nuansa warna nude. Mau nude yang bernuansa orange atau pink, ada di satu pack QL Lipcream Matte Nude Series ini. Kalau saya sendiri lebih suka warna yang lebih gelap dan pink. Kalau pernah ketemu saya pasti tau banget deh, kalau saya ini selalu pakai gincu warna pink. Entah kenapa, menurut saya warna pink tuh bisa bikin wajah saya keliatan lebih segar dan hidup. Warna nude juga bisa kasih kesan segar dan natural sih, tapi saya lebih suka warna pink.

Nah, itu tadi sedikit cerita saya soal QL Lipcream Matte Nude Series. Semoga bisa jadi referensi buat temen-temen yang suka sama gincu berwarna nude. Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia dan diberkahi.

Dadaaah.

Assalamualaikum,

Tahun ini saya mulai mencoba dengan yang namanya mengeksfoliasi kulit menggunakan produk chemical exfoliator. Ditahun-tahun sebelumnya saya paling sering mengeksfoliasi kulit menggunakan scrub, yang ternyata cukup harsh untuk kulit saya. Hasilnya kulit jadi terasa super berminyak dan pori-pori di area pipi jadi terlihat lebih besar. Lalu kemarin ini saya dapet undangan dari Avoskin Beauty, buat hadir di acara anniversary-nya yang ke empat. Bukan cuma sekedar perayaan ulang tahun perusahaan biasa, Avoskin Beauty juga sekaligus meluncurkan dua produk terbarunya yang diberi nama Miraculous Series.

Produk terbaru Avoskin Beauty ini berfokus pada skincare yang mampu membantu eksfoliasi kulit secara kimia. Wah, saya seneng tuh dengernya dan berasa pas banget momennya. Soalnya saya sebelumnya udah pernah nyobain produk Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence dan Avoskin Ultra Brightening Cream, yang kebetulan cocok di kulit saya. Kandungan yang jadi unggulan di dua produk terbaru Avoskin Miraculous Series ini adalah AHA, BHA, Niacinamide, dan Ceramide. Bahan aktif tadi dikemas dalam produk toner dan serum.

photo by Avoskin

Event yang berlangsung dengan tema Gatsby ini juga dimeriahkan sama influencer ibu kota, Tasya Farasya. Wah beneran bikin “blereng” highlighter-nya. Saya emang bukan penggemar berat Tasya Farasya, tapi pas ketemu dalam wujud dunia nyata, saya kok ya keliatan norak senyum-senyum sendiri liat dia. Wuayu tenan yak, mulus kulitnya, hidungnya juga terpampang nyata kedepan. Hmmm, nyatanya saya juga ikutan antri foto bareng sama deq Tasya Farasya. Eh, lebih tua dia ding, jadi Kak Tasya Farasya~

Anniversary PT. AVO dengan konsep #AVOTheOlympia ini diadakan di Hotel Grand Mecure Yogyakarta. Ada banyak tamu yang hadir, baik dari internal Avoskin dan tamu undangan lainnya. Yang pertama diminta untuk memberikan sambutan adalah Erny, atau yang biasa temen-temen tau Erny’s Journal dari www.ernykurnia.com, yang bercerita mengenai program yang sudah dilakukan PT. AVO Innovation and Technology selama ini. Salah satunya adalah program CSR yang bukan cuma dilakukan selama satu tahun sekali saja, tapi tetap terus berkelanjutan. Yang paling baru adalah kolaborasinya bersama Torajamelo untuk membantu para mama pengarajin tenun.Sesuai banget sama tiga patokan bisnis Avoskin yaitu profit, people, and planet. People dan planet tetap menjadi perhatian disetiap produksi produk Avoskin.

Selanjutnya CEO PT. AVO Innovation and Technology, Anugrah Pakarti yang cerita soal perkembangan Avoskin dari tahun ke tahun. Di tahun 2016, setiap bulannya mampu menjual 100pcs perbulan. Sedangkan sekarang di tahun 2018, bisa melejit hingga 10.000 perbulannya. Bukan cuma itu aja, CEO yang ternyata masih enom ini juga bercerita soal inovasi Avoskin yang sudah menggunakan teknologi artificial intellegency buat menganalisa masalah yang ada di wajah tanpa perlu bertemu secara tatap muka. Wah, kece juga yak. Secara ya sekarang ini semua teknologi serba praktis dan bisa menghemat waktu.

Secara simbolis oleh tiga petinggi PT. AVO bersama yang tidak-lain-tidak-bukan siapa lagi yang highlighter-nya paling bikin blereng satu ruangan ballroom, Tasya Farasya, meluncurkan produk terbaru Avoskin Miraculous Series. Bukan cuma ikut menjadi bagian yang secara simbolis meluncurkan produk terbaru Avoskin aja, Tasya Farasya juga mendemokan tentang gimana cara menggunakan dua produk Avoskin Miraculous Refining Toner dan Miraculous Refining Serum.

photo by honeyvha

Balik lagi ngomongin soal dua produk terbaru Avoskin ini, saya jadi makin penasaran buat nyobain produknya setelah tau komposisi yang ada di dalam setiap produknya. Sayangnya kemaren pas di sana, saya belum sempat buat nyolek produknya. Saya terlalu shybux mota-moto, jadinya lupa deh mau nyicipin si produk.

Avoskin Miraculous Refining Serum ini mengandung 10% AHA (Glycolic) , 3% BHA (Salicylic Acid) , 2% Niacinamide, dan Ceramide. Bukan cuma itu aja, serum ini juga mengandung Hyaluronic Acid Crosspolymer, Vitamin B5, Black Carrot, dan Tasmanian Rasberry. Sedangkan produk Miraculous Refining Toner mengandung AHA, BHA, PHA, Niacinamide, 2% Tea Tree, Witch Hazel, Aloe vera, dan Rashberry. Bener kata mbak Arum Racun Warna Warni, sekedar baca atau ngomong nama ingredient produk aja, saya berasa pinter IQnya naik 50%. Eh tapi bener loh, semua kandungan yang disebutkan tadi memang bagus dan bisa memberikan efek positif ke kulit. Tapi kembali lagi, yang namanya skincare itu cocok-cocokan setiap individunya.

Seperti klaimnya yang udah saya sebutin tadi, kalau kedua produk ini berfokus pada eksfoliasi kulit. Avoskin Miraculous Series ini juga memberikan klaim kalau produk chemical exfoliator ini bisa membuat wajah terlihat lebih cerah, memudarkan noda hitam, meratakan warna kulit, mengecilkan pori-pori, serta melembabkan wajah. Ketika menggunakan produk exfoliator, tentunya wajah akan lebih sensitif sama matahari. Jadi wajib banget buat menggunakan produk sun protector di pagi harinya. Ketika sedang nggak pakai produk acid aja kita kudu pakai sunscreen, apalagi ketika kita sedang menggunakan skincare yang mengandung acid kan.

Kedua produk terbaru Avoskin ini nggak mengandung paraben dan parfume. Jadi buat temen-temen yang sangat berhati-hati dengan dua kandungan tersebut bisa deh menjadikan Miraculous series ini sebagai referensi. Selain itu produk Avoskin ini juga mengklaim sebagai produk cruelty free dan no animal testing.

photo by Honeyvha

Menurut saya sih, Avoskin ini tepat banget dengan meluncurkan dua produk ini. Semakin kesini, bisa dibilang orang-orang semakin melek sama yang namanya skincare. Pada ketagihan buat nyobain produk ini dan itu, serta mulai pinter buat belajar kandungan apa yang bener-bener dibutuhkan sama kulit. Dan lagi, mulai banyak nih yang mencari produk yang bisa membantu mengeskfoliasi kulit secara kimia dalam bentuk toner atau serum. Semakin saya nulis soal event report ini, semakin saya penasaran sama produk Avoskin yang baru ini. Semoga segera deh dua produk ini dijual di website Avoskin. Karena kemaren kata deq Erny, produknya lagi otw ke Jogjess.

Sambil nungguin dua produk ini ready stock, mungkin temen-temen bisa sambil baca dulu nih dua produk Avoskin yang terdahulu yang udah saya cobain. Ada Avoskin Perfect Hydrating Treatment Essence dan Avoskin Ultra Brightening Cream.

Terimkasih sudah membaca tulisan saya kali ini. Semoga tulisan saya kali ini bisa jadi referensi buat temen-temen yang pengen tau produk terbaru dari Avoskin. Semoga selalu bahagia :D

Dadaah.

Assalamualaikum

Tahun ini saya lumayan banyak nyobain produk Korea, baik makeup atupun skincare Korea. Padahal sebelumnya saya tuh selalu mikir kalau saya pakai produk Korea terutama produk makeupnya, pasti shade atau warnanya akan kurang pas sama tone kulit saya. Kayak waktu itu saya pernah nulis soal cushion The Face Shop sama salah satu lipstik The Face Shop Black Label nya juga. Kalau skincare-nya mungkin nggak akan ada masalah yang berhubungan sama warna kulit sih ya. Malahan saya agaknya mulai tertarik sama skincare Korea. Tapi karena tahun ini saya jadi bagian dari Charis Celleb, saya jadi bisa nyobain beberapa produk makeup Korea yang ternyata ada juga yang cocok sama tone kulit saya. Kayak kemaren itu saya nyobain Peripera Airy Ink Velvet, trus saya juga bikin mini review lip tattoo Wangskin di Instagram, dan sekarang ini saya juga mau cerita soal Romand Lip Driver.

Romand Lip Driver shade 04 Don’t Stop

Rp 145.900 beli di hicharis.net

Kemasan Romand Lip Driver

Kemasan dari liquid lipstick satu ini bikin saya langsung jatuh hati. Hampir semua lipcream yang saya punya tuh kemasnnya bening dan bisa terlihat isi produknya dari luar. Sedangkan Romand Lip Driver ini kemasannya full berwarna tanpa terlihat isi produknya dari luar. Memang sih kita jadi nggak bisa lihat sisa produk yang ada didalam kemasannya.

Kalau dari segi handle dan brush aplikatornya mirip dengan lipcream pada umumnya yang ada dipasaran. Aplikatornya pipih dan memanjang, cukup mempermudah pengaplikasian produk di sekitaran sudut bibir.

Tekstur dan Aroma Romand Lip Driver

Di awal tadi saya menyebut Romand Lip Driver ini sebagai liquid lipstick, karena memang teksturnya yang cenderung lebih liquid atau cair. Menurut saya, teksturnya ini bisa bikin kita jadi lebih mudah mau dibikin ombre lips atau full lips. Kalau dari segi aromanya, saya nggak mencium aroma yang istimewa. Biasanya liquid lipstick yang saya punya, terutama yang dari Korea, punya aroma manis atau segar.

Pigmentasi Romand Lip Driver shade 04 Don’t Stop

Romand Lip Driver ini punya 5 shade mulai dari warna yang bold sampai yang nude. Saya punya yang shade 04, yang bisa dibilang nggak terlalu nude tapi juga nggak bold. Kalau dari deskripsi produknya, warna nomor 04 ini adalah warna marsala atau dried rose. Menurut saya warna ini cocok juga dipakai buat yang punya warna kulit fair dan juga medium.

Pigmentasinya bikin saya girang. Soalnya sekali oles aja bisa langsung menutup warna asli bibir saya, terutama di area pinggir bibir saya yang gelap. Bahkan saya biasanya cuma mengaplikasikan di bibir bawah aja trus saya katup-katupin ke bibir atas biar warnanya transfer ke atas. Liquid lipstick ini juga cepet banget set-nya. Dalam hitungan detik setelah diaplikasikan, dia akan langsung set dari yang basah jadi matte. Matte yang dihasilkan ringan dan nggak terasa mencengkeram bibir. Hasilnya bikin saya inget sama lipcream lokal punyanya Ql Cosmetics. Sama ringannya dan teksturnya juga sama-sama cair.

Setelah Romand Lip Driver ini set dan jadi matte, kerutan di bibir akan lebih terlihat. Kalau bibir lagi kering dan banyak kulit yang mengelupas, teksturnya akan terlihat dan jadi patchy. Jadi jangan lupa buat rajin scrub bibir dan gunakan lip balm dimalam hari.

Daya tahan Romand Lip Driver

Sejujurnya saya suka sama Romand Lip Driver ini, teksturnya ringan dan di bibir juga nyaman. Kayak nggak begitu terasa kalau pakai lipcream. Daya tahannya juga lumayan bagus. Dipakai seharian untuk ngobrol tanpa makan dan hanya minum saja, dia bisa awet seharian. Tapi kalau dipakai untuk makan, terutama makanan yang berminyak atau berkuah panas, dia akan memudar di area dalam bibir. Kalau soal trasnferproof atau kissproof, menurut saya bisa aja dia ini disebut kissproof. Kalau hanya sekedar di kecupkan atau untuk minum saya, dia ini nggak ninggalin stain di gelas dan nggak transfer. Tapi kalau sambil digosok, warna Romand Lip Driver ini akan transfer.

Secara keseluruhan saya sih suka sama tekstur dan finishnya. Tapi kalau buat warna, saya bakalan lebih suka lagi kalau ada warna pink. Sejujurnya saya ini bukan pecinta gincu berwarna nude atau warna orange peach. Saya lebih suka warna pink, karena bisa bikin wajah saya jadi terlihat lebih hidup. Tapi bukan berarti warna ini nggak bikin wajah saya jadi lebih hidup loh.

Nah itu tadi cerita singkat saya soal Romand Lip Driver shade 04 Don't Stop ini. Kalau teman-teman tertarik dan suka sama pilihan warna dari Romand Lip Driver ini, bisa cuss langsung angkut. Semoga cerita saya kali ini bisa membantu buat temen-temen yang lagi nyari referensi liquid lipstick Korea. Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia dan diberkahi.

dadaah

Assalamualaikum,

Ternyata saya lupa menuliskan satu produk lagi di postingan makeup haul hasil jajan di Shopee kemaren itu. Produk yang baru banget launching dan masih hangat dibicarakan dimana-mana. Produk yang dimaksud adalah Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer. Pixy varian Make It Glow ini emang spesial banget di-launching shopee tanggal 17 September kemarin. Kalau nggak salah ada tiga produk yang diluncurkan, ada Beauty Skin Primer, Dewy Cushion, dan Silky Powdery Cake. Berhubung sebelumnya saya ada masalah sama pilihan shade Pixy BB Cream yang agak ashy di saya, akhirnya putusin cuma membeli primer-nya doang.

Selama ini saya selalu pilih produk complexion yang punya hasil matte di kulit. Tipe kulit saya yang kombinasi berminyak ini, bikin muka udah keliatan glowing duluan meskipun nggak pakai produk yang punya hasil akhir dewy. Yah nasip, baru dua sampai tiga jam pakai makeup aja udah langsung oily di T-zone. Makanya makeup yang matte dan punya oil control tinggi itu masih jadi sobat gembira saya. Tapi kemaren ini entah kenapa, saya lagi merasa bosan sama makeup matte. Pas banget momennya sama Pixy Cosmetic yang lagi launching produk Make It Glow. Saya langsung order tuh di akun resmi Pixy Cosmetics di Shopee. Saya beli Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer ini seharga Rp 50.000, harga yang sangat terjangkau untuk sebuah primer dari brand lokal.

Pixy Cosmetics Make It Glow Beauty Skin Primer

25ml/Rp 50.000

Beli di Pixy Cosmetics Official Account Shopee

Memang udah sejak beberapa bulan ini, Pixy Cosmetics terlihat sedang melakukan re-branding dan termasuk  ke setiap kemasan produknya. Produk yang dulunya berkonsep girly, sekarang terlihat lebih minimalis. Termasuk produk varian Make It Glow ini, desainnya cukup minimalis dengan warna coklat copper. Primer-nya sendiri dikemas dalam kemasan tube dengan model tutup ulir. Dilengkapi juga dengan box dengan warna senada. Semua informasi, klaim, dan ingredient produknya udah ada dikemasan box-nya. Uniknya, dibagian atas box terdapat keterangan seberapa skor tingkat coverage dan glowing finish dari produknya. 

“Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer

Make it Glow, Make it Beautiful

Primer sebagai tahap pertama dalam penggunaan base makeup untuk menutup warna kulit yang tidak rata, menyamarkan noda hitam dan kerut-kerut halus serta menghasilkan wajah yang tampak lebih cerah. Dapat digunakan sebelum menggunakan bedak atau foundation untuk melembabkan kulit serta menghasilkan tata rias wajah yang tahan lebih lama. Dilengkapi dengan Moisturizing Botanical Extract, smooth polished powder, dan spf 35 dan PA++ ”

Cuplikan klaim yang ada dikemasan produknya.

Komposisi produknya:

Tekstur Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer

Tekstur primer Pixy ini menurut saya cukup kental, tapi mudah dibaurkan. Saya kira primer ini bakalan berwarna putih dan seperti pelembab biasa. Tapi ternyata primer Pixy ini punya warna yang seperti disebutkan sama klaimnya tadi, bisa membuat wajah terlihat lebih cerah. Kalau dari kemasannya, memang ada tulisan nomor shade 101 Beige. Tapi ketika saya order kemaren, tidak ada pilihan warna lain selain yang nomor 101 ini. Entah karena belum komplit produknya atau memang cuma ada satu shade aja. Soalnya warnanya memang lebih terang ketimbang warna kulit saya. Ketika saya coba baurkan, warnanya langsung menyatu sama warna kulit saya tanpa membuat terlihat abu-abu. Mungkin karena coverage-nya yang sheer dan sangat light. 

Cara menggunakannya cukup mudah sih, cuma diaplikasikan ke wajah secukupnya. Saya biasanya ambil satu dot sebesar biji kacang hijau, lalu totolkan ke empat titik wajah. Saya lebih suka membaurkan produknya menggunakan tangan ketimbang menggunakan aplikator seperti spons atau brush. Rasanya lebih merata dan lebih hemat sih. Sebenarnya primer Pixy ini udah mengandung SPF 35 dan PA++, jadi bisa langsung dipakai setelah menggunakan pelembab. Tapi kalau temen-temen mau lebih mantep lagi, bisa juga tetap mengaplikasikan sunscreen sebelum pakai primer ini.

Berdasarkan komposisi yang ada di kemasannya, memang disebutkan kalau produk primer satu ini mengandung fragrance. Ketika saya cium aromanya terasa manis dan lembut. Aromanya nggak terasa langi ketika sudah diaplikasikan ke wajah. Buat yang punya alergi sama kandungan fragrance atau kurang suka sama wewangian di produk kosmetik, mungkin bisa jadi pertimbangan.

Performa Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer

Seperti yang saya bilang tadi, kalau selama ini tuh saya adalah anak matte finish. Entah kena angin topan apa, saya tiba-tiba merasa bosen sama makeup matte. Bisa jadi karena kemaren kulit saya sempet kering, padahal biasanya kulit saya kombinasi berminyak. Setelah kulit saya kembali normal ke kombinasi berminyak, saya masih kerasa pengen nyoba makeup yang dewy finish. Akhirnya angkut deh ni primer baru dari brand lokal ini. Saya udah coba beberapa kali si Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer ini. Dipakai dengan complexion yang lengkap, dan dipakai dengan cuma di-set pakai powder.

Ketika pertama kali diaplikasikan ke kulit, menurut saya kulit memang terasa sedikit lebih lembab, tapi nggak se-moisturizing yang saya ekspektasikan. Bisa jadi juga saya pakainya memang kurang banyak. Tapi kalau kebanyakan, nanti kulit saya jadi kelewat putih. Karena memang Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer shade 101 Beige ini menurut saya bisa meningkatkan tone kulit satu tingkat lebih cerah seketika. Jadinya saya tetap pakai pelembab saya yang biasanya dulu, baru deh aplikasikan si primer ini.

Teksturnya kental tapi mudah dibaurkan, coverage-nya juga sheer. Terasa cepat meresap ke kulit tanpa meninggalkan rasa greasy. Seketika wajah tuh jadi terlihat glowing tanpa terasa “becek”. Kulit terasa kenyal dan lembut ketika disentuh tangan. Buat sehari-hari sih biasanya saya langsung aja timpa menggunakan loose powder. Kalau buat event khusus, baru deh saya timpa sama foundation. Ketika foundation sudah diaplikasikan ke wajah, makeup memang terlihat lebih dewy. Tapi ketika sudah saya set menggunakan loose powder, wajah jadi terlihat lebih matte dan tidak tampak lagi glowing dari si Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer. Mungkin kalau dipakai sama cushion atau twc Pixy varian Make It Glow lainnya, bisa bikin wajah tetap terlihat dewy.

Berdasarkan klaim yang disebutkan dikemasannya, primer Pixy Cosmetics ini mengklaim mampu menutup warna kulit tidak merata, menyamarkan noda hitam dan kerut halus di wajah. Nampaknya saya nggak bisa membuktikan klaim itu. Warna kulit tidak merata, noda bekas jerawat, dan kerut halus masih terlihat setelah menggunkan primer ini. Soalnya ya seperti yang saya bilang tadi kalau primer ini punya coverage yang rendah. Di kemasan box juga disebutkan kalau coverage-nya punya skor 1/5, tapi diklaim mampu menyamarkan noda hitam dan kerut halus. Jadi ya hmm ... tetot! Kurang sesuai. Atau mungkin temen-temen punya pendapat yang berbeda? Coba komen dibawah gimana pengalaman temen-temen ya :D

Lalu gimana tuh performanya di kulit saya yang cenderung mudah berminyak? Yha, saya awalnya mikir wah wajib deh bawa bloting paper, tapi ternyata nggak segitunya loh. Maksudnya primer ini nggak bikin produksi minyak jadi berlebih di wajah. Waktu itu saya pakai kombinasi antara Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer dan Loreal Infallible Pro Matte, makeup saya masih terlihat tidak bergeser dan hanya berminyak di area T-zone saja. Bisa jadi juga karena faktor oil control dari foundationnya yang memang bagus. Saya juga sempat mengkombinasikan primer Pixy Cosmetics ini dengan Prime Fine Catrice dan Loreal Infallible, hasilnya juga sama memuaskannya. Makeup masih terlihat apik selama 4 jam pemakaian. Biasanya foundie hanya bergeser di area bawah kacamata aja sih, apalagi area T-zone memang terasa sedikit berminyak.

Buat pemakaian sehari-hari yang hanya saya set menggunakan loose powder, Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer ini juga nggak bikin produksi minyak berlebih di wajah saya sih. Tapi memang kulit jadi mulai berminyak sekitar dua jam setelah pemakaian. Normal seperti ketika saya pakai pelembab dan loose powder biasanya. Ketika saya coba cek di cermin, wajah saya nggak menunjukan tanda-tanda patchy. Alhamdulillah-nya, kulit saya nggak menunjukan efek negatif ketika menggunakan produk ini. Nggak muncul jerawat dan pori-pori juga aman. Tipe kulit saya tuh kombinasi berminyak dan pori-pori besar. Setelah beraktifitas seharian, wajib banget buat double cleansing meskipun makeup cuma ringan. Biar kulit tetap sehat dan aman.

Kesimpulan

Buat saya yang selama ini pengguna produk dengan hasil matte, saya cukup puas dengan Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer ini. Soalnya saya bisa ngedapetin makeup yang dewy tanpa bikin produksi minyak jadi berlebih dan becek. Buat pemakaian sehari-hari memang saya cuma pakai primer ini dan di-set pakai loose powder, jadinya glowing-nya masih terlihat. Wajah juga terasa ringan dan juga cerah tanpa keliatan abu-abu di saya.

Nah itu tadi pengalaman saya pakai produk terbaru dari Pixy Cosmetics yang varian Make It Glow. Buat temen-temen yang pengen nyobain juga udah bisa, soalnya produk ini udah dijual dipasaran. Sebagai anak yang males ribet, saya memang lebih demen jajan online belakangan ini. Saya waktu itu beli Pixy Make It Glow Beauty Skin Primer di Shopee dan pas banget pakai koin Shopee yang saya punya hihih. Geng Goyang Shopee mana suaranyaaa~

Semoga cerita saya kali ini membantu untuk temen-temen yang lagi nyari referensi primer lokal dengan harga murah. Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia dan diberkahi.

Dadaah.