Apakah Paraben Aman Untuk Kulit? Ngopi Cantik Bareng Insommia

Sunday, October 28, 2018

Assalamualaikum

Saya selalu seneng kalau temen-temen saya yang bukan beauty blogger atau beauty enthusiast tuh mulai pengen pakai skincare. Rasanya seneng, karena temen-temen saya udah mulai memperhatikan kondisi kulitnya. Beberapa kali mereka tanya ke saya kira-kira rekomendasi skincare apa yang bagus. PR banget rasanya buat bisa jawab pertanyaan itu. Soalnya, tipe kulit setiap individu itu berbeda dan skincare pun mungkin akan bereaksi berbeda pula. Saya lebih seneng buat mengajak mereka buat "yuk kita belajar bareng aja". Biar tau sekiranya skincare apa aja yang dibutuhin sama kulit kita masing-masing.


Ngomong-ngomong soal memahami skincare, ternyata masih banyak juga teman-teman saya yang menelan mentah-mentah info skincare yang di-share sama influencer dengan ratusan ribu follower. Bukan berati info atau tips yang dibagikan tadi salah, tapi bisa jadi kurang tepat atau tidak sesuai sama sensitifitas kulit wajah. Bisa jadi juga tips tadi hanyalah mitos aja, atau juga penggunaannya yang kurang pas. Contoh pemakaian cuka apel, scrub pakai baking soda, mineral oil, produk-produk anti paraben, dan banyak lagi.

Kebetulan, kemarin ini saya ikutan Ngopi Cantik Beautiesquad #7 yang membahas soal mitos-mitos yang tersebar di internet seputar skincare. Kebetulan lagi, yang jadi narasumbernya adalah Mia dari insommia.net. Wah, akutuh selalu nyimak kalo Mia lagi bahas skincare di stories-nya. Dia ini blogger yang cukup kritis dan rajin ngulik skincare yang lagi hype. Saya udah rangkum inti dari Ngopi Cantik kemarin, dan akan saya bagikan juga ke temen-temen semua biar kita bisa sama-sama ngerti.

Klaim kosmetik alami tanpa bahan kimia

Dari awal saya emang udah ngerutkan dahi kalau baca klaim dari sebuah brand skincare yang menyebutkan kalau dia ini alami tanpa bahan kimia. Coba dicek deh dibelakang kemasan skincare-nya, pasti ada deretan ingredient produknya kan. Nah, setiap dari kandungan itu punya nama kimianya. Misal air/aqua/water, sebutan dalam ilmu kimia adalah H20. Jadi apakah benar-benar tanpa bahan kimia?

Ada juga yang saking hati-hatinya, dia selalu menggunakan produk alami atau natural. Perlu dipahami sebelumnya, yang namanya produk skincare yang beredar itu udah melewati banyak tes dan pastinya harus dipastikan keamanannya. Sebagai contoh Mia menyebutkan, titanium dioxide dan zinc oxide adalah dua sunscreen agent. Kedua bahan ini juga diproduksi oleh alam dan tentunya terkesan lebih alami, tapi justru malah tidak bisa digunakan sebagai skincare. Soalnya mereka bisa berubah menjadi racun apabila digunakan sebagai bahan skincare. Maka dari itu, titanium dioxide dan zinc oxide sintetis yang diproduksi di pabrik sudah dibuat sedemikian rupa sehingga lebih aman digunakan dalam produk suncreen kita.

Jadi, Paraben aman kah?

Ini lumayan hangat nih, orang-orang masih banyak yang mencoba menghindari paraben. Menurut Mia, paraben adalah pengawet yang paling aman sejauh ini. Sangat sedikit ditemukan kasus alergi atau kasus besar yang disebabkan oleh penggunaan produk berparaben. Pada awalnya kasus soal paraben ini disebabkan oleh media yang menggebar-gemborkan paraben sebagai penyebab kaknker payudara dan ketidakmampuan wanita melakukan reproduksi. Hal itu meruak setelah adanya penelitian di tahun 2004 soal kanker payudara, yang menemukan paraben di dalam jaringan payudara pengidap kanker tadi. Padahal, ditemuan tersebut hanya sedikit sekali paraben yang berhasil dianalisa. Kalau diibaratkan tuh hanya sedikit sekali, seperti sejumput pasir di gurun sahara.

Di Indonesia sendiri sekarang banyak produsen yang lebih menggunakan phenoxyethanol, yang sebenarnya sudah mendapat catatan merah dan dilarang dibeberapa negara karena memiliki kemungkinan alergi lebih besar ketimbang paraben.

Mineral Oil bikin jerawat! 

Eits, belum tentu. Mineral oil dan juga petrolatum adalah kandungan yang terbentuk dari hidrokarbon dan tentunya aman. Mineral oil dan petrolatum yang ada didalam kandungan skincare, berasal dari petroleum yang merupakan cairan yang ditemukan dibawah batu sedimen. Bahan tersebut distilasi sehingga bisa digunakan untuk bahan skincare. Bahkan jika diproses dengan purifikasi terbaik, kedua bahan tadi nggak akan bikin pori-pori kamu tersumbat. Jadi ketika temen-temen menggunakan sebuah skincare yang mengandung mineral oil dan petrolatum kemudian muncul komedo atau jerawat, bisa jadi sejak awal memang sudah tersumbat dan atau kurang bersih dalam proses cleansing. Penyebab lainnya bisa juga karena produsen menggunakan bahan mineral oil dan petrolatum yang berkualitas rendah.

Skincareku ada emasnya!

Belakangan memang lagi ramai skincare yang mengandung partikel emas. Tapi, apakah benar-benar efektif untuk anti aging?. Menurut Mia, sejauh ini belum banyak ditemukan penelitian yang berhasil membuktikan kalau kandungan nano gold bisa dalam skincare bisa bermanfaat sebagai anti aging. Menurut Mia, unsur metal dalam skincare yang Mia yakini beneran bisa dipercaya adalah kandungan copper-peptide. Soalnya Mia udah banyak membaca riset yang memang membuktikan kalau peptide adalah kandungan yang cukup menjanjikan di range skincare anti aging.

Tips menganalisa sebuah bahan itu adalah skincare atau obat

Mia kasih tips menarik nih. Jadi sebuah bahan bisa dikategorikan sebagai skincare dan atau sudah berbentuk obat. Sederhananya, apabila berat molekul sebuah bahan berada dibawah kisaran 500, maka dia dikatakan sebagai obat. Sedangkan jika berat molekulnya berada diatas 500, berati dia skincare. Contoh salicylic acid, molekulnya berada dikisaran seratusan. Maka dari itu, salicylic acid sifatnya adalah sebagai obat. Maka disarankan untuk tidak digunakan sama ibu hamil. Lalu collagen berat molekulnya berada dikisaran 80-12 kD, itu artinya molekulknya kurang lebih ada dikisaran puluhan ribu. Makanya sifatnya sebagai skincare. Menurut Mia, collagen kurang benar-benar efektif jika dikatakan sebagai anti aging, karena molekulnya yang tidak bisa menembus lapisan kulit. Retinol berat molekulnya berada dikisaran 200, artinya benar dia bisa berfungsi sebagai anti aging dan bersifat sebagai obat.

Nah itu tadi lima topik yang Mia sampaikan di Ngopi Cantik kemaren ini. Kalau mau tau lebih banyak, coba deh temenan sama Mia dan baca semua isi blognya. Gampangnya sih follow instagram Mia aja. Meskipun dia ini super shybuk, dia masih nyempetin kok buat cerita soal hasil kulik-an dia di dunia per-skincare-an hihi.

Semoga tulisan saya kali ini bisa membantu buat temen-temen yang lagi pengen tau banyak soal skincare. Terimakasih udah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia.

Dadaahh.

You Might Also Like

1 komentar

Labels