Assalamualaikum,

Semenjak saya melakukan yang namanya rutinitas double cleansing selama beberapa tahun belakangan ini, saya tuh jadi kayak ada gangguan “gilo”. Gilo kalo ngebersihin wajahnya tuh kurang. Buat step awalnya, biasanya saya akan pakai micellar water atau wet tissue. Saya agak jarang sebenernya pakai cleansing oil. Kecuali buat makeup yang lumayan heavy, biasanya saya pakai cleansing oil atau cleansing gel. Buat second cleanser-nya saya pakai facial wash yang bentuknya liquid atau gel. Kalo udah menjalankan dua rutinitas itu, rasanya beban hidup tuh berasa berkurang gitu. Kulit wajah jadi berasa lega dan ringan.

Sekitar awal bulan Desember lalu, saya dapet kesempatan buat nyobain produk dari Avoskin Beauty berupa sabun pembersih wajah. Sebelumnya saya udah pernah juga nyobain facial wash Avoskin Beauty dalam bentuk tube gitu. Nah yang kali ini saya nyobain salah satu produk face cleanser Avoskin yang jenisnya soap bar. Asli, saya tuh udah lama nggak pakai pembersih wajah yang kemasannya batangan begini nih. Salah satu alasannya karena agak sulit buat penyimpanannya. Takut kalo lama-kelamaan dia jadi nggak berbusa lagi.

Tapi ketika membaca informasi produk dari soap bar Avoskin ini, saya langsung tertarik buat mencobanya. Sebuah pengecualian buat produk yang punya ingredient yang saya suka. Nama produknya adalah Silkyluz The Bohemian Soap. Avoskin terinspirasi dari gaya hidup Bohemian yang mempunyai filsafat hidup yang tidak konvensional. Memiliki arti dekat dengan alam, hidup melalui seni, petualangan dan spiritual. Bisa ditebak dari inspirasi awal pembuatan face soap ini, kalau produk ini pasti menggunakan bahan-bahan pilihan yang alami. Lalu ingredient favorit saya tadi apa? Ingredient yang jadi favorit saya dan terkandung didalam sabun ini adalah kojic acid.

Kojic Acid untuk mencerahkan kulit

Kojic acid adalah senyawa yang terbuat dari beberapa jenis jamur. Kandungan kojic acid ini cukup terkenal di negara Jepang karena keampuhannya sebagai lightening agent. Kojic acid bekerja dengan menghambat fungsi tirosinasi, yang merupakan asam amino yang dibutuhkan untuk membentuk melanin. Nah melanin sendiri adalah pigmen yang mempengaruhi warna pada rambut, kulit dan mata kita. Maka dari itu asam kojic ini bisa menjadi lightening agent. Kojic acid yang terkandung dalam skincare, mampu membuat wajah terlihat lebih cerah serta menyamarkan noda hitam akibat paparan sinar matahari, tanda penuaan, dan bekas jerawat. Jangan lupa untuk selalu pakai sunscreen, untuk menghindari sunburn.

Pas saya baca ingredient yang ada di Silkyluz The Bohemian Soap ini, kandungan kojic acid berada di urutan ke-3 paling akhir. Trus pas saya baca healthline.com, penggunaan kojic acid dalam kosmetik atau skincare memang hanya dianjurkan sebanyak 1% atau kurang.

Silkyluz, sabun wajah untuk mencerahkan dan menjaga kelembapan kulit

Berdasarkan klaim yang diberikan, Silkyluz mampu membuat kulit terlihat lebih cerah dan mampu menjaga kelembapan kulit. Kalo saya baca lagi, dalam sabun wajah ini juga terkandung beberapa natural oil seperti coconut oil, lavender oil, olive oil, dan grape oil. Kandungan oil yang ada dalam sabun ini membuat Silkyluz ini juga jadi kaya vitamin seperti vitamian C, D, E, dan K, yang mampu memberikan ekstra nutrisi untuk kulit. Ada juga kandungan glycerin dan ekstrak madu yang bisa membuat kulit wajah lebih lembab terhidrasi.

Kandungan Goat Milk’s Powder baik untuk mengangkat sel kulit mati

Dalam sabun Silkyluz ini juga terdapat bubuk susu kambing, atau goat’s milk powder. Berdasarkan jurnal yang saya baca (*Ceileh, Barbara udah kayak Mia Insommia belum nih wkwkw), susu kambing itu kaya akan kandungan zat asam beta hidroksil alami. Ketika digunakan sebagai bahan campuran skincare, dia mampu bekerja sebagai peeling yang mengikis sel kulit mati dan menghaluskan kulit. Nutrisi pada susu kambing juga lebih mudah terserap oleh kulit manusia, karena butiran lemak susu kambing yang berdiameter kecil dan homogen berukuran 1-10 milimikron. Kadungan flourin yang ada dalam susu kambing mampu bekerja sebagai antiseptik. Ada juga lemak dan protein yang dibutuhkan oleh tubuh, yang bisa juga melapisi permukaan kulit manjadi lebih halus dan kenyal. Informasi seputar perkambingan ini, saya dapat setelah membaca jurnal penelitian yang juga membahas mengenai sabun berbahan susu kambing.

Sebagai tambahan informasi, saya juga udah coba cek website skincarisma untuk produk Silkyluz ini. Hasilnya, ada sedikit catatan untuk teman-teman yang mempunyai kulit wajah yang rentan sama fungal acne. Ada beberapa kandungan yang ada di sabun ini yang dimungkinkan bisa memicu fungal acne. Lebih baik konsultasikan dulu ke dokter, atau ke pelayanan Avoskin untuk informasi lebih lengkap lagi.

Sebelum saya cerita lebih lengkap soal pengalaman saya menggunakan sabun ini kurang lebih selama semingguan ini, saya akan kasih liat bentukan sabunnya dulu.

Face soap dari Silkyluz ini dikemas dalam bentuk sabun batang, dengan double wrap menggunakan palstik dan box. Kalau sedang menggunakan sabun batang begini, biasanya saya akan membagi sabunnya menjadi beberapa potong. Tips ini berguna supaya menjaga perfoma sisa sabun yang belum terpakai, dan supaya lebih awet pemakaiannya.

Busa yang dihasilkan juga lumayan, tidak terlalu banyak dan tidak seiprit juga. Cukup memuaskan hasrat para pecinta umpluk, tanpa membuat wajah terasa kering meski berbusa.

Ingredient

coconut oil, aqua, alcohol, sodium hydroxide, propylene glycol, triethanolamine, stearic acid, olive oil, glycerin, goat's milk powder, honey extract, argania spinosa oil, lavender extract, grape extract, tea extract, kojic acid, fragrance components and finished fragrances, pachyrrhizus erosus root extract

Face Soap Silkyluz The Bohemian Face Soap ini mempunyai klaim :

Pengalaman menggunakan Silkyluz soap bar

Sekarang mari kita cocokan dengan pengalaman yang saya rasakan ketika satu mingguan ini menggunakan sabun wajah Silkyluz ini.

Biasanya saya menggunakan Silkyluz ini dua kali sehari, di pagi hari dan sore hari ketika mandi. Berdasarkan cara pemakaiannya, usapkan sabun ke wajah sampai berbusa dan didiamkan sebentar. Terkadang saya juga membusakan dulu ditangan, lalu usap ke wajah sambil dipijat. Setelah produk dibilas, wajah saya tetap terasa lembab dan tidak ada rasa kering seperti ketarik. Kulit juga terasa ringan, seperti hidup lagi ke dunia fana sebagai bayik.

Baik. Klaim kedua dan kelima sudah saya buktikan.

Saya mempunyai pori-pori yang cukup lebar di area hidung dan pipi. Saya juga punya jenis kulit wajah kombinasi cenderung berminyak, yang membuat sebum berlebih mudah menumpuk dan menjadi komedo. Saya emang rutin membersihkan komedo di wajah menggunakan masker dan toner. Ketika menggunakan sabun wajah Silkyluz, komedo di area tersebut cenderung normal. Yang rasakan, kulit wajah tetap terasa halus dan lembut.

Hmmm, artinya klaim pertama dan ketiga saya sudah rasakan.

Nah untuk klaim yang menyebutkan kalau soap bar ini mampu membuat wajah terlihat lebih cerah, belum bisa saya buktikan. Saya baru menggunakan sabun ini sekitar semingguan lebih. Saya belum melihat perubahan tone wajah saya menjadi lebih cerah. Mungkin masih butuh waktu yang lebih lama untuk bisa melihat hasilnya. Tentunya dibarengi juga sama penggunaan sunscreen biar nggak gosyong rainya.

Sejauh ini yang saya rasakan ya, wajah saya terasa bersih seperti sehabis mencuci wajah. Tapi saya tidak merasakan efek wajah kering seperti ketarik. Which is, its good. Kalau berdasarkan pengalaman saya sih, ini cocok digunakan buat yang punya kulit kombinasi berminyak seperti saya. Tapi kalau teman-teman mengincar klaim efek mencerahkannya, rasa-rasanya kalian butuh waktu dan ketelatenan lebih lama lagi ketika pakai Silkyluz ini. Oh iya, kalau boleh plih sih saya memang lebih memilih sabun wajah yang dikemas dalam bentuk tube atau liquid. Soalnya memang betul deh, berdasarkan pengalaman saya, saya agak kesulitan merawat produk pembersih wajah dalam bentuk batangan seperti ini.

Sebelumnya saya pernah menggunakan produk perawatan badan yang mengandung kojic acid, dan saya merasakan hasil sesuai klaimnya yang mampu mecerahkan kulit badan saya. Makanya ketika saya tau Silkyluz ini juga mengandung kojic acid, saya jadi berharap kalau dia ini juga bisa meratakan warna kulit saya yang sedikit lebih gelap di area sekitar mulut. Karena semua itu butuh waktu, bebque ~ Saya akan coba pakai sabun wajah ini lebih lama lagu untuk lihat hasilnya, apakah sesuai sama klaimnya atau nggak. Mungkin nanti akan saya coba update hasilnya disini. Atau temen-temen bisa juga follow instagram saya @rahmabrilianita, buat tau info terbaru.

Buat teman-teman yang mau mencoba Silkyluz The Bohemian Soap ini, bisa order di www.avoskinbeauty.com atau di Avo Store seluruh Indonesia.

Semoga cerita kali ini bisa membantu buat teman-teman yang sedang mencari referensi review produk Avoskin. Saya juga pernah menuliskan kok beberapa review produk Avoskin lainnya, yang kebetulan cocok juga di wajah saya.

Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia dan diberkahi.

Dadaah.

Tanpa saya sadari, ternyata setahun ini saya nyobain banyak produk dari brand asal Korea. Mulai dari produk makeup dan skincare-nya. Ada yang saya beli sendiri dan ada juga yang dikasih buat dicoba. Padahal saya dulu tuh paling males beli produk Korea, karena bingung harus beli dimana. Tapi semenjak banyak e-commerce Korea yang melayani pembelian dari Indonesia, saya jadi tuman. Tuman buat nyobain banyak produk Korea. E-commerce yang udah saya buktiin tingkat kepercayaannya dan keamannya tuh Althea Korea. Kalo temen-temen follow instagram saya pasti tau kalo saya sering unboxing dan post foto hasil jajan di Althea. Saya juga udah pernah nulis seputar cara belanja di Althea Korea dengan peraturannya yang paling baru.

Berhubung ini bulan paling akhir dan sapa tau ada yang bonus akhir tahunnya baru cair, saya mau berbagi racun nih. Saya nih orangnya baik, mau bantuin temen-temen semua ngabisin duit akhir tahun. Biar tahun depan semangat nggenjot lagi buat nyari duit, hohoho. Saya mau share semacam wishlist/recomendation/repurchase produk dari brand Korea. Siapa tau kan temen-temen mau menghabur-hamburkan duit, tapi bingung gimana caranya. Nah, blogpost ini bakalan bantu kalian~

Sebagai new comer di dunia per K-beauty an, saya dulu sempet bingung produk dan brand mana yang kayaknya tuh wajib dicoba. Berhubung saya ini anaknya juga medit dan cinta duit, setiap produk yang saya beli itu harus yang bener-bener berguna dan beneran kepake. Makanya saya selalu baca review sana-sini, sebelum beli produk. Semua produk yang saya tulis ini hasil saya kena racun dari review temen-temen lainnya, dan ada juga yang saya pengen repurchase karena beneran bagus. Semua produk yang ada di list ini bisa banget temen-temen dapetin di Althea Korea.

Chica Y Chico Matt Cushion

Rp 210.000 Beli di Althea

Saya dulu sempet nyobain salah satu cushion dari brand Korea, yang hasilnya kurang memuaskan di skintone saya. Kurang memuaskannya karena undertone cushionnya yang kurang cocok. Hasilnya keliatan abu-abu. Semenjak itu saya jadi ragu kalo mau nyobain complexion makeup Korea. Tapi saya kepengen nyoba Chica Y Chico Matt Cushion ini karena saya beberapa kali liat video youtube Anita Jayanti mention cushion ini sebagai cushion favorite dia. Walaupun pilihan shade dari Matt Cushion ini juga nggak begitu banyak, tapi entah kenapa saya langsung tertarik pas dibilang kalo hasilnya matte.

Setau saya cushion yang punya pilihan shade lumayan banyak tuh cushion milik brand Laneige. Tapi ya saya udah terlanjur teracuni sama Anita Jayanti soal cushion ini, makanya pengen nyobain yang ini dulu.

It’s My Cushion Puff

Rp 15.000 Beli di Althea 

Sebenernya ini adalah puff cushion biasa. Saya lebih suka mengamplikasikan foundie atau bb cream gitu pakai puff cushion ketimbang pakai sponge semacam beauty blender. Alasannya karena lebih prkatis semisal mau dibasahi dulu dan lebih cepet kering. Soal hasilnya sih menurut saya juga sedikit nggak jauh beda sama sponge blender. Malahan kalo temen-temen pakainya sponge blender yang unbranded, mending cobain puff cushion ini aja deh. Hasilnya bakalan jauh lebih bagus ketika mengaplikasikan foundie pakai puff cushion. Lebih halus dan merata, meskipun cuma pakai sedikit foundie. Itu sih berdasarkan pengalaman saya.

Nah sebenernya di Althea ada beberapa brand yang menjual puff cushion semacam ini. Tapi saya pilih It’s My Cushion Puff karean harganya yang lebih murah. Saya udah menghabiskan dua puff cushion, dan saya tentu saja akan beli lagi. Heu-heu.

Laneige [2018 Holiday] Dream and Glow Lip Care Set (10ml x 2 + 8ml x 2)

Rp 402.000 Beli di Althea

Perempuan sekarang ini hampir setiap hari selalu pakai lipcream dan kebanyakan juga pakainya yang jenisnya matte lipcream. Bibir rasanya seperti diajak kerja keras kalo nggak dibarengi sama perawatan bibir. Nah, saya biasanya cuma kasih perawatan bibir semacam lip scrub sama lip balm. Saya pengen nyobain produk perawatan bibir punyanya Laneige yang lip sleeping mask. Banyak temen-temen saya yang udah nyobain dan katanya suka. Bikin bibir lebih lembab dan plumply kalo pagi.

Lalu ketika saya bua website Althea dan mencari produk Laneige Lip Sleeping Mask, saya ketemu sama si Dream and Glow Lip Care Set spesial edisi ini. Di dalem setnya udah ada Lip Sleeping Mask dan Lip Glowy Balm. Lumayan kan ~

Peripera Peri’s Ink The Velvet

Rp 110.000 Beli di Althea

Kenapa saya masukin Peripera Peri’s Ink Velvet ke list ini, karena saya udah jatuh hati sama produk Peripera yang Airy Ink Velvet. Saya suka sama teksturnya dan kenyamanannya di bibir. Saya juga udah pernah nulis tuh reviewnya yang Airy Ink Velvet shade It Brown Orange. Karena udah suka sama produk yang Airy, saya jadi kepengen nyobain yang Peri’s Ink Velvet.

Hasilnya di bibir terasa lembut. Bukan matte yang membuat bibir terasa tercengkeram. Bibir malah terlihat lebih plumpy dan lebih sehat. Menurut saya Peripera Airy Ink Velvet dan Peri’s Ink Velvet ini cocok buat temen-temen yang punya bibir mudah kering.

Innisfree [2018 Holiday] Perfumed Hand Cream Miniature Set (20ml x 6)

Rp 201.000 Beli di Althea

Sebagai penggila wewangian, saya selalu tertarik buat mengkoleksi handcream. Terutama handcream yang didesain khusus dengan wewangian. Contohnya seri Holiday Innisfree Perfumed Hand Cream Miniatur set ini. Saya bayangin dari namanya aja udah perfumed handcream, pasti wanginya bakalan tahan lama. Handcream ini diformulasikan dengan semi-wax technology yang mebuat wanginya jadi lebih tahan lama.

Di dalam satu set Holiday series ini ada 6 varian handcream dengan aroma yang berbeda-beda. Berhuhung ini adalah spesial edisi, rasanya sedikit sekali alasan buat nggak mengkoleksi handcream ini kan.

Althea Petal Velvet Powder shade Translucent

Rp 60.000 Beli di Althea

Saya suka banget sama powder ini karena partikel powdernya yang lembut banget. Bener-bener lembut selembut-lembutnya tepung paling lembut. Wajah terasa lebih halus dan matte ketika menggunakan powder ini untuk set hasil makeup. Tidak terlihat ada patchy di wajah. Biasanya saya juga cuma pakai moisturuzer dan set pakai powder ini. Saya punya tiga shade Althea Petal Velvet Powder, ada translucent, warm beige, dan lavender. Saya udah coba yang tranlucent dan yang warma beige. Tapi favorite saya malah yang translucent. Karena yang warma beige ternyata terlalu kuning untuk wajah saya.

Oil controlnya juga menurut saya lumayan bagus. Beberapa kali saya kombinasikan powder ini dengan foundation saya yang biasanya di rumah, produksi sebum di wajah jadi tidak seheboh biasanya. Tapi lingkungan tempat beraktifitas juga tetep mempengaruhi produksi sebum sih, menurut saya.

Althea Primer Water

Rp 145.000 Beli di Althea

Kalo produk exclusive Althea Primer Water satu ini tertarik karena saya baru ini tau ada primer yang dikemas dalam bentuk liquid gini. Awalnya sih agak kurang tertarik pas beberapa kali buka website Althea. Tapi pas liat unboxing belanjaan Althea punya ci Winda, saya jadi tertarik buat ikutan nyoba produk primer ini. Saya mikirnya sih berhubung produk ini teksturnya liquid, pasti akan lebih cepat meresap dan rutinitas ber-makeup jadi lebih singkat dan praktis.

Kalo saya baca klaim yang ada di website Althea, primer ini mampi menghidrasi kulit dan menyiapkan kulit wajah sebelum mengaplikasikan makeup. Soalnya kan memang bener yak, kunci dari makeup yang bagus itu salah satunya adah kulit yang lembab.

Althea Milk Peel cream mask

Rp 139.000 Beli di Althea

Produk exclusise Althea satu ini juga wajib temen-temen cobain deh. Soalnya saya sendiri cukup puas sama hasilnya. Saya bahkan akan repurchase kalo produk ini habis. Setiap kali saya selesai pakai produk bubble mask ini, wajah saya terasa lebih ringan dan komedo saya bisa bersih sampe 75%. Awalnya saya kira ini tuh kayak peel off mask kalau diliat dari namanya. Ternyata masker ini termasuk clay mask, yang ketika diaplikasikan ke wajah lama-kelamaan akan berubah mejadi bubble. Saya udah coba beberapa minggu, dan lagi proses nulis reviewnya nih.

Masker ini biasanya saya pakai sekitar satu sampai dua kali seminggu. Karena masker ini mangandung AHA, BHA, dan Kaolin, jadi bisa dijadikan sebagai rutinitas deep cleansing mingguan. Klaimnya sih bisa digunakan untuk semua jenis kulit. Tapi buat yang punya kulit kering, saya sangat-sangat-sangat menganjurkan untuk memberikan hidrasi yang lebih ke kulit setelah menggunakan masker ini. Soalnya saya aja yang kulitnya kombinasi berminyak, kulit terasa sedikit kering setelah menggunakan masker ini.

Oh ya, yang mau coba masker ini di Althea Korea bisa gunakan kode PBSHIP buat dapetin gratis pengiriman.

Etude house drawing eyebrow

Rp 38.000 Beli di Althea

Saya masukin Etude House Drawing Eye Brow ke wishlist ini karena saya beneran suka sama produk alis ini. Saya merasa temen-temen lainnya juga harus nyobain pensil lasi matic dari Etude House ini. Kallo kalian suka pensil alis yang jenisnya keras dan tidak terlalu kereng, maka pensil alis ini adalah jawaban dari setiap doa kalian. Memang sih, staying powernya agak kurang dahsyat. Tapi kan tinggal retouch dikit aja, beres. Buat cerita lebih detilnya lagi, saya udah pernah nulis kok pengalaman saya pakai produk Etude House Drawing Eye Brow ini yang shade gray brown. Apakah saya akan repurchase? Oh ya, tentu. Makanya dia masuk ke list ini. Di website Althea, Etude House Drawing Eye Brow ini juga dapet award karena banyak konsumen yang cukup puas sama hasilnya.

Oil-Free Ultra Moisturizing Lotion (100ml) 

Rp 265.000 Beli di Althea 

Saya sedang menggunakan beberapa produk exfoliatig dari brand CosRX. Nah si Oil Free Mositurizing Lotion ini cocok dikombinasikan dengan si efxoliating produk tadi sebagai tambahan mositurizer setelahnya. Saya tertarik dengan namanya yang menggunakan kata oil-free. Ditambah lagi jenisnya yang bertekstur lotion. Menurut saya mungkin akan cocok dengan kulit saya yang kombinasi berminyak. Ketika saya baca klaim yang diberikan lewat website-nya juga sangat menjanjikan gitu. Lotion ini mengklaim mampu meredakan kemerahan dan iritasi di wajah. Selain itu, lotion ini juga mengandung humektan hyaluronic acid yang mampu menjaga kelembapan di wajah.

_______________

Sebenernya kurang sekali rasanya kalo cuma menuliskan 10 list produk yang dijadikan wishlist dan rekomendasi ini. Kalau diminta cerita, rasanya saya sanggup bercerita puluhan bahkan lebih produk yang menarik dan recomended buat dicoba. Bahkan saya sangat kesulitan sebenernya kalo disuruh mengkerucutkan jadi 10 produk aja. Saya masih pengen masukin sleeping mask Laneige, Super Volcanic Clay Mask milik Innisfree, beberapa produk CosRX, dan banyak lagi deh pokoknya.

Sekarang coba itung-itung lagi bonus akhir tahun temen-temen semua, siapa tau ada dana yang bingung mau dipakai jajan apa dan pengen beli produk Korea. Saya juga punya bonus satu lagi nih, potongan 70ribu buat temen-temen yang baru pertama belanja di Althea Korea. Caranya udah lengkap banget saya ceritain di blogpost beberapa waktu lalu. Cuss, kesana aja ~

Terimakasih udah membaca tulisan saya kali ini. Semoga setumil tulisan saya kali ini bisa membantu buat temen-temen semua yang lagi nyari referensi produk Korea yang bagus.

Semoga selalu bahagia dan diberkahi.

Dadaah.

Assalamualaikum,

Udah baca blogpost saya yang collab sama Beautiesquad bulan November lalu? Tau nggak kalo produk yang saya pakai kemarin itu sebagian besar disponsori oleh salah satu brand professional make up di Indonesia. Saya cukup puas sama produk yang saya pakai kemarin itu. Sukses bikin hasil riasan saya jadi keliatan lebih intense makeup-nya. Produk yang saya maksud adalah produk dari PAC Cosmetics atau kepanjangan dari Professional Artist Cosmetics. Uwh, mantep bukan kepanjangannya. 

PAC ini adalah salah satu brand makeup dibawah Martha Tilaar grup. Sesuai namanya, bisa dibilang PAC ini adalah makeup versi professional-nya di Martha Tilaar. Produk makeup yang bisa menghasilkan hasil Ultra HD makeup, yang bisa dipakai untuk stage makeup juga.  Setau saya juga, produk PAC ini juga udah dijual diluar negeri.  Bukan cuma itu aja, PAC Cosmetics ini udah termasuk ke halal cosmetics loh.  

Saya punya 9 produk PAC yang saya pakai juga buat bikin makeup collab kemarin. Semua produknya juga udah saya cobain buat tes seberapa bagus bekerjanya di kulit saya. Beberapa produk hasilnya cukup memuaskan di wajah saya. Tapi ada juga satu produk yang nampaknya agak "zonk". Zonk bukan karena produknya jelek, tapi karena shade yang kurang pas dengan skintone saya. Nah, buat detil lengkapnya, saya udah bikin mini review buat kesembilan produk yang saya punya. Yuk lanjut baca sampai selesai buat tau produk apa aja yang saya suka.

Shade C03

Harga Rp 160.000 / Netto 30ml

Salah satu hal yang saya suka sama foundie PAC ini adalah kemasannya yang menggunakan botol bermodel pump. Tapi saya juga merasa agak ada yang kurang, dengan nggak disertakannya penutup botol. Walaupun memang udah ada lock sendiri di botol foundie-nya, cukup dengan memutar ke arah kiri.

PAC Liquid Foundation All Day Coverage yang saya punya ini shade C03. Memang nggak ada nama warna dari setiap shade-nya, tapi saya simpulkan kalo shade C03 ini untuk kulit yang biasa menggunakan shade natural. Soalnya ketika saya coba swatch di tangan, warnanya tidak terlalu warm dan tidak terlalu cool. Jadi kayak semacam ada di tengah-tengah lah. Ketika saya coba aplikasikan ke wajah saya yang biasanya pakai foundie dengan shade natural beige, foundie ini masih masuk dengan skintone saya. Walalupun shade ini masih agak setengah tingkat lebih terang dengan kulit saya, jadi kayak abu-abu sedikit. Tapi nggak begitu kentara sih, abu-abunya. Biasanya saya akali dengan pakai bronzer di area luar wajah dan agak dibawah kedalam.

Menurut saya foundie ini punya medium coverage,  yang bisa dilayer lagi hingga sampe ke full coverage. Yah semacam extra coverage (medium to full coverage). Saya sih biasanya pakai setengah sampai satu pump buat keseluruhan wajah. Alhamdulillah-wajah saya lagi nggak ada bekas jerawat, jadi semua bisa tertutup dengan apik.

Sebenernya saya pengen bikin review foundie ini dibuat di blogpost tersendiri. Soalnya saya ada banyak pengalaman ketika memakai foundie ini. Saya pengen ada bahasan yang lebih dalem gitu *tsailaaah. Soalnya hubungan saya sama dia ini semacam love hate relationship gitu, ceilaah. Saya suka sama hasilnya ketika diaplikasikan di wajah. Wajah saya terasa lebih matte dan halus, no cracky. Bahkan menurut saya foundie ini lebih cocok digunakan untuk yang punya jenis kulit normal kombinasi berminyak. Tapi daya tahannya di area T-Zone saya agak kurang. Sekitar satu sampai dua jam, area hidung udah mulai berminyak. Apalagi ketika dipakai beraktifitas di area yang panas dan tidak menggunakan AC. Di kulit saya, secara keseluruhan bisa bertahan kurang lebih 4 sampai 6 jam baru akan memudar karena minyak. Tergantung dari aktifitas yang dilakuin sat itu sih.

Hmmm, ada cerita yang sedikit lebih panjang lagi dari ini sih sebenernya. Segera saya akan buatkan satu blogpost khusus deh buat si foundie ini. Cerita kenapa bisa jadi love hate relationship sama PAC All Day Coverage Liquid Foundation. Kadang dia bisa long lasting di wajah saya, kadang juga cepat pudar. Tergantung base yang dipakai sebelumnya. Nanti saya ceritain lagi lebih lengkapnya.

Shade 03

Harga Rp 176.000/ Netto 25g

Yang pertama menarik perhatian saya ketika mencoba loose powder ini tuh kemasannya. Kemasanya cukup besar dengan desain yang cukup unik menurut saya. Kemasannya menyerupaki cushion, dengan model tutup yang dibukanya seperti kalo kita pake compact powder. Desain ini yang menurut saya agak sedikit menyusahkan. Pertama, saya bingung gimana mengambil produknya dari dalam kemasan. Saya biasanya menuangkan sejumlah produknya ke tutup loose powder-nya, baru aplikasikan menggunakan puff. Tapi kemasan PAC Loose Powder ini, jujur saya agak bingung gitu gimana cara pakenya. Kemasannya juga terlalu bulky, hmm.

Loose powder ini sebenernya belum begitu lama saya pakai dan saya coba. Alasannya karena shade yang ternyata kurang cocok buat warna kulit saya sih. Shade 03 ini sebenernya sama dengan shade foundie PAC yang saya punya. Tapi entah kenapa, loose powder dengan shade 03 ini hasilnya terlalu merah di wajah saya. Malahan, pas saya coba aplikasikan ke kulit wajah, muka saya malah jadi keliatan kusam. Hmm, butuh banyak taktik buat bisa pakai loose powder ini.

Akhirnya saya menemukan ide bagaimana loose powder dengan shade yang agak kemerahan buat saya ini biar bisa tetepa terpakai. Saya akhirnya hanya mengaplikasikan loose powder ini di area luas wajah, sebagaimana saya mengaplikasikan bronzer di wajah. Trus saya juga agak sapu-sapukan tipis ke area pipi, biar pipinya terlihat lebih bersemu.

Sebenernya saya tertarik dengan powder ini ketika membaca klaim yang diberikan. Seandainya aja shade-nya pas dan saya bisa pakai di seluruh wajah, saya jadi bisa coba membuktikan apakah klaim yag diberikan bisa bekerja di wajah saya apa nggak. Yahh, sayang banget yak.

Shade Glamour Black

Harga Rp 176.000 / Netto : 2,98g

One of my favourite product dari PAC Cosmetics yang saya punya. Saya selalu seneng kalo punya produk eyeshadow dalam bentuk cream, gel atau pensil krayon kayak gini. Soalnya lebih mudah pengaplikasiannya. Kayak tinggal diratakan pakai tangan aja udah langsung beres. Apalagi PAC Intense Color Eyeshadow Pencil ini modelnya dual ended. Shade Glamour Black ini punya warna coklat bronze di ujung satunya, dan di ujung lainnya berwarna hitam yang cukup kereng.

Pigmentasinya cukup bagus. Kayak tinggal pulasnya satu sampai dua layer, abis itu dibaurkan pakai tangan atau brush. Kalo saya sih lebih suka membaurkannya pake tangan. Lebih praktis dan lebih cepet. Warna bronze-nya ketika dibaurkan, warnanya bisa terlihat halus merata. Memag sedikit agak memudar, tapi masih terlihat warna dan shimmer-nya. Warna hitamnya juga cukup mudah dibaurkannya, tapi dia lebih mudah hilang warnanya ketika dibaurkan. Jadi butuh layer yang lebih banyak. Eyeshadow ini bisa banget buat dibawa kemana-mana. Karena tinggal sekali pulas dan mengkombinasikan kedua warnanya, bisa langsung dapet bold and expressive looks.

Daya tahannya dikelopak mata saya yang mudah berminyak ini gimana? Saya udah coba tes menggunakan eyeshadow pensil ini tanpa menggunakan base eyeshadow saya yang biasanya. Hasilnya di area lipatan mata terjadi creasing. Yah, memang takdirnya kelopak mata saya ini begini sih hmm.

Shade Black

Harga Rp 155.000/ Netto : 9g

Saya baru menyadari kalo maskara ini bekerja dengan baik itu baru beberapa hari ini. Sebelum tulisan ini terbit, saya tuh intens banget pakai maskara ini. Maskara ini sukses bikin bulu mata saya kelihatan hidup kayak ada nyawanya gitu. Maskara ini bisa membuat bulu mata saya terlihat lebih tebal dan sedikit lebih panjang tanpa keliatan nggedibel. Nggedibel itu maksudnya clumpy yak sodara-sodara sekalian.

Kalo cuma mau bikin bulu mata terlihat lebih hitam, cukup aplikasikan satu sampai dua layer aja. Kalo mau bulu mata lebih bervolume dan sedikit lebih panjang, bisa tambahkan beberapa layer sampai ke ketebalan yang diinginkan. Ketika saya pakai sampai bulu mata terlihat hitam dan tebal, bulu mata saya nggak kerasa berat. Pernah saya pakai di satu acara, saya pakai bener-bener saya bikin tebal dan sampe siang tuh masih bagus dan berdiri melentik. Saya sih sama sekali nggak merasa kayak bulu matanya tuh berat atau ganjel. Semua terasa nyaman.

Buat saya salah satu poin penting untuk sebuah maskara yang bagus buat saya adalah mudah dibersihkan. Nah, si PAC Mascara ini memang nggak memberikan klaim waterproof, tapi menurut saya dia ini cukup aman ketika bersentuhan dengan air. Membersihkannya juga cuma butuh micellar water atau wet tissue. Sejauh ini, maskara ini juga jadi salah satu produk PAC Cosmetics favorit saya.

Shade White

Harga Rp 119.000 / Netto : 1.05g

Eyeliner pensil warna putih begini paling cocok buat diaplikasikan di area waterline mata bagian bawah. Tujuannya kan biar mata keliatan lebih lebar dan segar. Tapi sejujurnya saya lebih suka pakai eyeliner pensil berwarna nude untuk mengisi area waterline mata bagian bawah. Tapi eyeliner putih macam gini masih bisa juga sih dipakai. Bisa juga dipakai buat bikin eyemakeup yang festive.

Saya suka sama eyeliner pensil putih ini karena teksturnya yang nggak terlalu creamy tapi juga nggak keras. Jadi menurut saya pas gitu, nggak kerasa sakit juga pas diaplikasikan di area waterline yang cukup sensitif. Jadinya ketika saya coba raut pun lebih mudah dan nggak gampang patah. Pigmentasinya juga cukup bagus, sekali pulas udah langsung keluar warnanya.

Daya tahannya mata saya yang mudah berair ini, hmmm, lumayanlah. Memang akan smudge ke area bawahnya, tapi di area waterline tetap masih ada warna putihnya. Tinggal dirapikan aja warna yang beleber tadi, dan semuanya beres sih. Saya sekarang sih lebih suka pakai si PAC Eyeliner white ini buat mainan bikin eyemakeup yang warna-warni aja.

Shade 01 S Cherry dan 03 M Chocolate

Harga Rp 111.000 / Netto : 3g

Salah satu lipcream yang cocok buat yang punya bibir kering. Yap, lipcream PAC ini punya hasil akhir satin, dan menurut saya lama-kelamaan dia akan menjadi matte. Jadi semacam satin matte lipcream lah ya. Tapi matte yang dihasilkan tuh bukan matte yang sampe dead matte, masih kerasa moist di bibir.

Berhubung memang dia ini satin finish ya, jadi PAC Satin Lipcream ini nggak transferrproof ataupun kissproof. Daya tahannya tentunya juga nggak se-awet kalo pakai matte lipcream. Dipakai buat minum dan makan yang berkuah atau berminyak, lipcream ini akan mudah hilang. Tapi kelebihannya memang, bibir jadi tidak mudah kering dan lebih terasa seperti weightless sensation. Walopun gitu, di bibir juga tetap terasa sih kalo kita pakai lipcream.

Dua shade yang saya punya ini paling sering saya mix jadi satu. Shade Chocolate ini adalah warna coklat nude yang menurut saya lebih ke kayak my lip but better. Sedangkan warna cherry ini seperti warna cherry bold pink. Kedua warna ini juga cocok kalo dikombinasikan jadi ombre lips.

_______

Shade F. Violet dan L. Night

Harga Rp 121.000 / Netto : 4g

Wah puas saya tuh sama eyeshadow PAC yang ini. Kemaren saya mencoba bikin cut crease eye makeup pakai dua eyeshadow ini. Saya emang penggemar single eyeshadow, karena saya bisa milih warna apa yang saya pengenin tanpa perlu beli satu palet. Sayangnya emang kelemahan koleksi single eyeshadow gini adalah jadi berantakan. Tapi bukan berarti saya nggak suka eyeshadow yang satu palet gitu loh. Cuma emang biasanya saya kalo lagi pengen satu warna eyeshadow, pasti coba nyari yang refill atau single eyeshadow begini.

Satu pan eyeshadow PAC yang DistrictX ini menurut saya cukup gede, 4 gram. Kalo temen-temen kolektor single eyeshadow kayak gini, sebenernya bisa banget buat diakali pakai palet kosongan yang ada magnetnya itu. Jadi lebih rapih dalam satu palet.

Saya punya dua shade eyeshadow PAC ini, yang satu Violet berwarna ungu violet dan satu lagi shade Night berwarna navy blue. Keduanya punya hasil akhir kayak semi matte. Kenapa semi matte? Karena ketika saya coba swatch di tangah, terlihat ada shimmer halusnya. Tapi ketika saya aplikasikan ke kelopak mata, shimmer-nya nggak begitu keliatan dan terlihat lebih matte. Pigmented formula-nya, uw! Jangan ditanya. Kedua warna yang saya punya ini punya pigmentasi yang bagus. Baik diaplikasikan menggunakan brush dan juga tangan. Teksturnya cukup lembut, tapi memang fall out-nya juga lumayan sih. Fall out-nya bisa diakali dengan mengaplikasikan eyeshadow dulu sebelum mengaplikasikan complexion.

Nah itu tadi super mini review dari semua produk PAC Cosmetics yang saya punya hasil kolaborasi bareng Beautiesquad. Dari semua produk PAC di atas, yang paling jadi favorit saya adalah eyeshadow pencil, foundation, eyeshadow, dan mascara-nya. Tapi yang paling terjuara saat ini adalah mascaranya. Longlasting formula-nya juara menurut saya.

Semoga cerita saya kali ini bisa jadi referensi buat temen-temen yang pengen nyobain luxury, premium, high-end product versi brand lokal hihih. Biar gini-gini, PAC Cosmetics ini udah bisa dibilang international cosmetics loh. Soalnya, produk PAC Cosmetics memang udah dijual di beberapa negara lain di luar Indonesia. Buat tau lebih lengkapnya, bisa cek social media PAC berikut ini.

Website : www.pacbeauty.com

Facebook : www.facebook.com/PAC-Professional-Artist-Cosmetic

Instagram : www.instagram.com/PAC_MT

Twitter : www.twitter.com/pac_mt

Online Shop : https://marthatilaarshop.com

Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia.

Dadaah

Assalamualaikum,

Apakah saya satu-satunya makhluk di muka bumi ini yang baru nyobain produk Etude House Drawing Eye Brow? Wah sepertinya itu hanya hiperbolis saya aja. Yha, tapi emang udah banyak sekali orang yang mencoba produk pensil alis milik Etude House ini. Dan saya baru nyobain beberapa minggu belakangan ini aja. Nggak papa kudet, yang penting saya akhirnya menemukan pensil alis yang bisa isi bagian alis saya yang pitak tanpa kelihatan galak.

Buat saya, menggambar alis itu masih menjadi sebuah kegiatan yang megeli. Yak, saya pegel dan kesel kalo ngegambar alis trus pas ngaca, kok rupaku jadi kelihatan gualak. Lalu saya hapus lagi gambaran alis saya, trus gambar lagi, trus hapus lagi, trus gambar lagi. Gitu aja terus sampe pori-pori spongebob jadi rapet!. Tapi bener deh, saya itu masih belum menemukan pensil alis yang bisa bikin alis saya kelihatan hidup tanpa terlihat tebel. Sejauh ini pensil alis yang saya suka dan cocok sama kriteria saya adalah pensil alis Fanbo dan Purbasari. Dua pensil alis tadi itu punya karakteristik pensil yang agak keras dan jauh dari kata creamy. Tapi kenyamanan menggambar alis menggunakan dua pensil alis tadi itu didapet ketika keduanya dalam kondisi runcing.

Hingga akhirnya kemaren pas belanja di Althea, saya membeli produk alis milik Etude House yang cukup terkenal yaitu Etude House Drawing Eye Brow. Trus pas saya coba pertama kali, langsung waow! Sepertinya saya menemukan pensil alis yang cocok sama kriteria saya. Udah kayak jodoh aja yak ribetnya nyari pensil alis yang cocok. Ehmm, mungkin itu saya doang sih.

Bukan cuma pensil alisnya aja, saya juga membeli browcara milik Etude House yang Color My Brow shade natural brown. Tapi warnanya ternyata kurang pas sama kulit dan bulu alis saya. Shade natural brown ketika diaplikasikan ke alis saya, jatuhnya malah terlihat agak blonde. Malah kayak nggak ada alisnya, hmm. Trus saya yang nggak mau rugi ini mencari jalan supaya si browcara ini tetap bisa dipakai dengan tips dan trik alakadarnya. Nanti kalo post ini nggak kepanjangan, saya bisikin deh gimana tips ala saya.

Shade 02 Grey Brown

0.25g/Harga Rp 38.000

Kemasan Etude House Drawing Eye Brow

Kemasan pensil alis dari Korea ini bisa dibilang sangat praktis, mulai dari desainnya dan model aplikatornya. Dikemas dengan model retractable pen dan pensil alis membentuk segitiga, yang menurut saya bikin kegiatan menggambar alis jadi lebih mudah dan praktis. Produk alisnya bisa diputar keluar dan bisa dikembalikan lagi dengan diputar ke dalam. Soalnya saya agak kurang suka modelan retractable yang cuma bisa diputar satu arah aja dan nggak bisa dibalikin ke dalem, hew. Dilengkapi juga dengan spoolie brush dibagian ujung sisi pensil alisnya. Brush-nya juga lembut dan nyaman ketika dipakai untuk membaurkan hasil gambaran alis.

Ingredient produknya :

Tekstur Etude House Drawing Eye Brow

Seperti yang saya bilang tadi kalau pensil alis Etude House ini hampir dan bahkan udah memenuhi kriteria pensil alis yang selama ini saya cari. Pensil alis dengan tekstur yang agak keras, tapi juga mudah diaplikasikan. Meskipun agak keras, pigemntasinya juga lumayan. Masih bisa di-layer sampai mendapatkan ketebalan yang diinginkan. Tapi memang nggak akan setebal seperti menggunakan pensil alis yang punya tekstur creamy.

Menurut saya Etude House Drawing Eye Brow ini cocok juga buat yang udah punya bulu alis yang tebal. Jadi kayak tinggal mengisi dan merapikan bagian-bagian yang kosong di bulu alisnya, tanpa membuat bulu alis makin kelihatan nggedibel. Nah kebetulan bulu alis saya ini udah lumayan ada, cuma ada beberapa bagian yang agak pitak. Saya jadi tinggal membentuk alis dan mengisi bagian yang pitak tadi aja. Hasilnya super tipis dan bisa diaplikasikan terus-terusan, sampai ke ketebalan yang diinginkan dan jatuhnya memang lebih natural.

Bukan berati yang bulu alisnya botak kurang cocok pakai Etude House Drawing Eye Brow. Tapi menurut saya memang lebih butuh effort buat bisa menggambar alis yang puerfek. Menurut saya hasilnya mungkin juga bakalan bagus, karena kita jadi bisa mengatur ketebalan alisnya. Sayangnya emang kalo dipake buat gambar alis tebel-tebel, nanti pensil alisnya cepet habis ahahah. Soalnya si pensil alis ini tuh hasilnya kayak alis-alis tipis ala unnie-unnie Korea gitu. Tapi ya berhubung Etude House Drawing Eye Brow ini harganya cukup terjangkau, yaa~ kenapa nggak.

Cara Pakai Etude House Drawing Eye Brow

Ini nih salah satu poin plus yang saya suka dari pensil alis satu ini. Produk alisnya berjenis retractable atau katakanlah matic, jadi tinggal putar dan langsung dalam kondisi runcing. Jadi bisa lebih mudah menggambar alis secara lebih detil. Bentuknya segitiga dengan salah satu sisi yang lebih pipih, membuat proses menggambar bingkai alis jadi lebih mudah. Setelah dibingkai, tinggal diisi deh area yang pitak dan area kosong lainnya.

Daya Tahan Etude House Drawing Eye Brow

Daya tahan pensil alis yang katanya keras dan tipis-tpis hasilnya gimana yak dikulit yag berminyak? Hmmm, menurut pengalaman saya pakai pensil alis ini dengan beragam percobaan dan percobaan, daya tahannya lumayan oke kalo ditanya dikondisi kulit berminyak. Hasil gambaran alisnya masih stay di tempat dan memang cenderung akan sedikit terlihat lebih menebal warnanya. Biasanya saya juga gitu sih di pensil alis apapun itu, kalo kulit udah mulai oily, warnanya terlihat sedikit agak menebal. Entah apakah itu karena oksidasi atau apa, tapi memang gitu pengalaman saya. Tapi buat si Etude House Drawing Eye Brow ini, hasilnya masih tetep kelihatan natural seperti yang saya mau kok.

Beda halnya kalo yang ditanya soal daya tahannya sama air. Kalo sepengalaman saya, pensil alis ini agak kurang waterproof. Kalau dipakai buat wudhu, warnanya akan sedikit memudar. Apalagi kalo digosok, warna coklatnya akan memudar. Tapi itu di kondisi gambaran alis yang tipis-tipis seperti yang saya pakai. Kalo buat menggambar alis yang tebal dan agak bold, berdasarkan percobaan saya, dia akan lebih awet kalo kena air. Soalnya saya udah tes dengan menggambar alis di punggung tangan, lalu saya pakai kena air dan agak digosok, warnanya nggak hilang gitu aja.

Jadi buat yang gambar alisnya tipis-tipis dan melakukan wudhu buat ibadah, kayaknya wajib membawa si Etude House Drawing Eye Brow ini di pouch makeup buat re-touch. Berhubung kemasannya yang praktis karena udah dilengkapi sama spoolie brush, jadi ya kenapa nggak~.

Tips Mempunyai Mascara Alis dengan Warna yang Terlalu Muda

Hahaha~ monmaap judulnya agak dipaksakan, Armando!

Seperti yang udah saya bilang tadi kalo saya juga punya browcara dengan warna yang terlalu muda, malah cenderung ke arah blonde. Nah, sebagai rakjat pelit dan tidak mau rugi, saya menemukan ide buat tetap bisa menggunakan si maskara alis ini.

Caranya cukup mudah dan bahkan kayaknya nggak perlu dibikin paragraf khusus, hahaha. Gapapa, biar panjang artikelnya dan biar aku seneng aja sih. Jadi urutan cara pakainya tuh tinggal dibalik aja. Kalo biasanya browcara itu dipakainya paling akhir buat merapikan arah bulu alisnya, kalo ini saya pakainya malah paling awal. Pertama, aplikasikan Etude House Color My Brows untuk menyisir bulu alis sambil merapikan arah bulunya. Setelah agak setengah kering, gambar alis menggunakan pensil alis seperti biasa. Menurut saya hasilnya akan jadi lebih awet. Tapi memang saya jarang pakai tekhnik ini sih~.

Sebelah kiri ketika diaplikasikan Etude House Color My Brow, kemudian sebelah kanan setelah ditimpa dengan Etude House Drawing Eey Brow

Nah itu tadi deh cerita saya soal pengalaman pakai Etude House Drawing Eye Brow ini. Memang sih pensil alis ini kurang awet kalo kena air dan digosok. Tapi sejauh ini, pensil ini jadi kecintaan saya semenjak pertama ketemu. Saya jadi bisa lebih leluasa menggambar alis tipis-tipis, tanpa takut keliatan galak. Dan tentunnya nggak perlu nungguin pori-pori spongebob jadi rapet dulu, heuheu.

Semoga cerita saya ini bisa membantu buat temen-temen yang juga lagi nyari referensi pensil alis yang modelnya keras begini. Oh iya, saya beli ini di Althea ya. Di online shop Indonesia juga udah banyak sih. Tapi keasliannya, saya kurang tau.Soalnya saya pernah menemukan artikel yang membandingkan pensil alis Etude House ini yang asli dengan yang palsu. Soalnya emang saya sering menemukan di shopee, pensil alis Etude House dengan harga yang jauh lebih murah dari harga toko, bahkan seharga belasan ribu. Berhubung saya belinya di Althea, jadi ya isnyaAllah asli.

Terimakasih udah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia dan diberkahi.

Dadaaah.

Assalamualiakum,

Beberapa bulan ini saya emang lagi suka bermain sama makeup mata. Saya juga sering nontonin video tutorial di youtube yang lebih fokus di bagian mata. Dua beauty guru yang jadi favorit saya belakangan ini, yang punya fokus makeup mata ada mbak Monic dari Beautywimp dan Angela Bright. Kalo mbak Monic lebih sering share tutorial makeup matanya di instagram. Sedangkan Angela Bright lebih sering share tutorial makeup-nya di Youtube. Beneran deh, dua orang itu recomended banget buat diikutin. Kebanyakan video Angela Bright di Youtube itu lebih fokus ke mainan di makeup mata, yang durasinya juga nggak begitu lama. Trus kalo mbak Monic, saya suka karena hasil makeup matanya bisa badai banget di kelopak mata yang bisa dibilang nggak begitu lebar.

Kebetulan di Beautiesquad November Makeup Collaboration ini, saya berasa dapet kesempatan buat nyoba nunjukin hasil berjuta-juta jam saya nontonin video Youtube tutorial makeup mata. Bukan cuma itu aja sih, collab makeup Beautiesquad bulan ini juga berkolaborasi sama PAC Cosmetics. Pas banget PAC Cosmetics suport kita dengan dua produk eyeshadow yang punya warna “nggak biasa”. Produk yang saya dapet dari PAC Cosmetics ada, PAC All Day Coverage Foundation, PAC Loose Powder, PAC SAtin Lip Cream, PAC Single Eyeshadow DistrictX, PAC Eyeshadow Pencil, PAC Eyeliner White, dan PAC Mascara.

Kolaborasi kali ini, kita dikasih challenge buat bikin dua look dalam satu wajah. Bebas buat bikin look apa aja, sesuai sama imajinasi kita. Sesuai sama yang saya bilang tadi kalo saya ini demen main mata, saya coba challenge diri saya buat bikin makeup mata yang warna-warni. Saya putusin buat bikin cut crease di kedua mata saya dan divariasikan warnanya. Sejujurnya saya masih belajar bikin eye makeup cut crease gini. Soalnya kan lipatan kelopak mata saya ini sempit dan cenderung cembung. Jadi emang agak susah dan kudu bikin crease buata di atas lipatan asli mata saya. Hasilnya kurang lebih kayak gini~

Bener ternyata apa kata sobat-sobat pecinta eyemakeup, blending adalah kentji. Uhuhuhu, pegel uga ya blending makeup mata tuh.

Saya pakai semua produk PAC yang saya dapet buat memaksimalkan hasil makeup saya.

PAC All Day Coverage shade C03 sebagai base makeup dan buat cover di area cut crease.

PAC Loose Powder shade C03 untuk set area luar wajah. Shade C03 ini terlalu merah buat kulit saya, jadi saya cuma aplikasikan diarea luar wajah dan sedikit diarea bawah pipi.

PAC DistricyX Single Eyeshadow shade S. ES L. Night berwarna biru dan shade S.ES V. Violet berwarna ungu violet. Kedua single eyeshadow ini saya pakai di area mata dan area bawah mata.

PAC Eyeshadow Pencil shade Glamour Black, warna hitamnya saya pakai buat bikin eyeliner dengan aplikator eyeliner brush. Lalu warna bronze saya aplikasikan di area sudut dalam mata.

PAC Eyeliner shade White sebagai eyeliner di waterline bawah mata saya.

PAC Mascara sebagai mascara untuk bulu mata atas.

PAC Satin Lip Cream shade Silk Cherry dan Misty Chocolate saya mix dan saya layer dengan lipgloss.

Semua produk PAC syang saya dapet ini saya akan review bulan depan hihih, tungguin yak. Oh iya, hasil makeup temen-temen saya juga kece-kece loh. Buat yang pengen ikutan makeup collab kayak gini, bisa banget buat terus pantengin semua akun Beautiesquad buat tau info ter-update-nya. 

Nih, makeup Jenifer Tanuwijaya juga nggak kalah mantapp. Cuss langsung ke blog dia aja buat tau detil makeup yang dia pakai. 

Semoga cerita saya kali ini bisa menginspirasi buat temen-temen semua. Terimakasih sudah membaca sampai selesai, semoga selalu bahagia.

Dadaah.

Assalamualaikum,

Udah baca kan postingan saya sebelum ini, yang bahas soal Althea Korea yang udah bisa melayani pembelian dari Indonesia lagi? Nah, kali ini saya masih mau bahas sedikit soal Althea Korea. Udah dua kali saya order di Althea Korea sejak ada peraturan baru. Setiap kali saya order, saya tuh selalu kebingungan buat menentukan produk mana aja yang mau saya masukin keranjang. Bukan karena kenapa-kenapa, tapi justru karena penasaran sama banyak produk, jadinya bingung deh yang mana dulu yang mau dibeli. Akhirnya banyak produk yang saya masukin ke wishlist. Biar nanti kalo saya mau order lagi nggak akan kebingungan.Nah salah dua produk yang ada di wishlist saya ini, bakalan saya racunin ke kalian semua. Biar apa? Biar kalian sama-sama kepengen. Mwehehe.

Sebenernya saya sempet lihat kak Virly dari jurnalsaya.com, memposting story sebuah cleanser hasil belanja di Althea. Ternyata cleanser tadi adalah cleanser produksi asli dari brand Althea Korea. Akhirnya saya kepo dong ke website Althea. Ternyata lagi, cleanser tadi adalah produk exclusive kolaborasi antara Althea Korea dengan salah satu program TV top di Korea, Get It Beauty. Althea x Get It Beauty meluncurkan produk cleanser yang bernama Real Fresh Skin Detoxer.

Real Fresh Skin Detoxer adalah produk pembersih wajah 2 in 1, yang mampu mengangkat sebum, kotoran, dan residu dari pori-pori secara mendalam. Cleanser ini juga sekaligus memberikan nutrisi untuk kulit, sehingga kulit terasa lebih segar, halus, dan kenyal dalam 10 detik. Ada dua varian Real Fresh Skin Detoxer yang ditawarkan, ada Rose for skin refining dan Green Tea for skin purifying.

Sesungguhnya saya tuh paling seneng sama produk yang berbau-bau detoks. Soalnya, saya punya masa dimana saya tuh kadang terasa malas buat pakai skincare. Tapi setelah saya bertaubat dan kembali ke jalan yang benar, produk yang saya pakai pertama kali biasanya adalah produk untuk detox kulit. Kemudian dilanjutkan dengan penggunaan produk yang bisa mengidrasi kulit lebih maksimal. Nah ketika ada produk cleanser yang bisa medetoks kulit sekaligus memberikan nutrisi kulit, saya jadi tertarik. Produk Real Fresh Skin Detoxer ini sepertinya emang perlu dicoba deh. Biar bisa ikutan seperti orang-orang yang udah jatuh hati sama produk ini.

Bukan cuma itu aja, influncer terkenal di Korea juga ikut mencoba langsung Real Fresh Skin Detoxer ini. Ada influencer terkenal Korea Minsco dan Jeonghwa seorang bintang K-pop yang merupakan anggota EXID. Video lengkapnya bisa dilihat disini :

Semua detil lengkap seputar ingredient dan klaimnnya bisa langsung dicek di website Althea Korea atau via aplikasi.

Semoga wishlist saya kali ini bisa bikin temen-temen semua ikutan penasaran buat nyobain produk Real Skin Detoxer ini hihih. Kira-kira temen-temen punya wishlist yang bisa di-share nggak nih, biar saya ikutan kepengen juga. Terimakasih udah membaca tulisan saya kali ini sampai selesai, semoga selalu bahagia dan diberkahi :D

Dadaah.